Langsung ke konten utama

Silabus Ilmu Hadis

Silabus Matakuliah Ulumul Hadis


A.  IDENTITAS
      1. Matakuliah                  : Ulumul Hadis
      2. Program Studi           :  Fakultas Dakwah IAIN/ MD-KPI-PMI
      3. Semester                     : I (satu)
      4. Kode/ Bobot                : 2 SKS
      5. Dosen Pengampu     : H. Mohd Iqbal A Muin, Lc, M.A.
     

B. STANDAR KOMPETENSI
 
            Mahasiswa mengetahui dan memahami dengan baik arti penting Ilmu Hadis sebagai Suatu pengetahuan untuk mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan Hadis Nabi sebagai sumber ajaran Islam.

C. KOMPETENSI DASAR

1.    Mahasiswa dapat mengetahui sejarah perkembangan Hadis dan Ulumul Hadis, Pembagian Hadis, Takhrij al-Hadis, para Mukharrij dan kitab-kitab yang Muktabar, serta Inkarussunnah
2.    Mahasiswa mampu membedakan hadis sahih dan hadis daif
3.    Mahasiswa mampu mengembangkan Takhrij al-Hadis  (penelusuran dan Penelitan terhadap Hadis)

D. URGENSI MATAKULIAH
 
            Sarjana Dakwah diharapkan mampu menyelesaikan persoalan-persoalan dasar sumber ajaran Islam yang muncul di masyarakat. Menyangkut dunia kerja dimana sarjana dakwah,  -khususnya dengan latar belakang program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam-, diproyeksikan menjadi tenaga-tenaga dia’i/da’iyah seperti penulis, penyiar  ditengah-tengah masyarakat.

E. DESKRIPSI MATAKULIAH

            Ulumul Hadis/ilmu hadis menjadi landasan penting dalam menentukan kualitas dari hadis-hadis yang dapat dijadikan sebagai landasan hukum dalam beribadah. Landasan    ini menjiwai pengertian pengertian hadis, sejarah perkembangan Hadis dan Ulumul Hadis,  serta Inkarussunnah dan hal-hal yang berhubungan dengannya. Terkait dengan  pembagian hadis harus dipahami dengan jelas sehingga mampu memilah dan memilih mana hadis-hadis yang sahih yang dapat dijadikan sebagai dalil dalam beribadah dengan hadis daif. Berikutnya  tentang Takhrij al-Hadis (penelusuran dan Penelitan terhadap Hadis) menjadi factor yang menentukan dalam menentukan apakah sebuah hadis dikategorikan hasih atau tidak baik ditinjau dari segi sanad maupun dari segi matan, dan selanjutnya para Mukharrij, apa langkah-langkah yang dilakukan mereka dalam kitab-kitabnya yang Muktabar( diakui). Seluruh aspek diatas menjadi bekal  penting bagi  mahasiswa untuk mampu menyelesaikan persoalan-persoalan ajaran Islam ditengah-tengah masyarakat.

F. Pertemuan
 
No
PERTEMUAN
TOPIK BAHASAN
  1.  
I
Overview matakuliah dan kontrak belajar
  1.  
II
Pengertian Hadis: Hadis, Sunnah, Khabar dan Asar dan Struktur Hadis
  1.  
III
Hadis Sebagai Sumber Ajaran Agama: Dalil-dalil Kehujjahan Hadis dan Fungsi Hadis terhadap Alqur’an
  1.  
IV
Sejarah Hadis Prakodifikasi: hadis pada periode Rasul, Sahabat dan Tabi’in
  1.  
V
Sejarah Kodifikasi Hadis: Pembukuan Hadis abad II, III, IV, V H dan  sampai Sekarang
  1.  
VI
Ulumul Hadis, Sejarah Perkembangannya: Pengertian, Sejarah perkembangan Pemikiran Ulumul Hadis pada periode Klasik, Pertengahan dan Modern
  1.  
VII
Pembagian Hadis: dari segi Kuantitas Sanad; Mutawatir, Masyhur dan Ahad dan Kualitas sanad: Sahih, hasan dan Daif
  1.  
VIII
Ujian Mid Semester
  1.  
IX
Syarat-syarat Hadis Sahih: sanad bersambung, Rawi adil, Dhabit, tidak Janggal dan tidak ada Illat
  1.  
X
Hadis Daif’: disebabkan gugurnya sanad, disebabkan keterputusan sanad; kehujjahan hadis daif
  1.  
XI
Ilmu al-Jarh wa Ta’dil: Pengertian, Objek pembahasan dan Lafaz-lafaz serta Maratib al-Jarh wan Ta’dil
  1.  
XII
Hadis Muwdu’: Pengertian, Sejarah Kemunculan  dan factor Melatar belakanginya, Keriteria hadis Mawdu’
  1.  
XIII
Inkarussunnah’ Pengertian, sejarah, argument dan bantahan ulama dan inkarussunnah di Indonesia
  1.  
XIV
Ikhtisan Sanad dan Matan: pengertian, Kaedah-kaedahnya, Syarat-syarat Seorang Perawi dan Proses Transformasi (tahammul wal ada’) dan sigat-sigatnya
  1.  
XV
Pengenalan Takhrij Hadis: Pengertian, pengenalan Kitab terkait dan terhadap Mukharrij.

G. STRATEGI PEMBELAJARAN

            Pembelajaran aktif menjadi dengan berbagai variasinya akan digunakan sepanjang relevan dengan materi perkuliahan agar mahasiswa terlibat seaktif mungkin dan mencapai hasil yang maksimal. Individual learning tetap akan digunakan apabila diperlukan. Alternatif strategi pembelajaran yang digunakan antara lain: card sort, reading guide, information search, synergetic teaching, student created case study.

H. EVALUASI/ PENILAIAN

            Penilaian akhir (final evaluation) matakuliah Ulumul hadis dibuat berdasarkan kontrak belajar sebagai berikut:
1. Kehadiran                         : 75 %
2. Tugas                                 : 25 %
3. Kontribusi terhadap kelas: 10 %
4. Ujian mid semester         : 25 %
5. Ujian akhir semester       : 40 %

I.    REFERENSI
Muhammad Ajjaj Al Khatib, U¡ul al-Hadis Ulumuha wa Mus¯alahuhu, Beirut: Dar al Fikr, 1981
--------, As-Sunnah Qabla Tadwin, Beirut: Dar al-Fikr, 1414 H/1993 M 
T.M. Hasbi as Shiddiqiey, Pokok-pokok Dirayah Hadits, Jakarta Bulan Bintang, 1958
------------, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits,  Jakarta: Bulan Bintang, 1988 
Muhammad Jamal ad Din al-Qasimi, Qawaid Tahdis min Funun Mustalah al-Hadits, Beirut: Dar al-Kutubal Taimiyah, 1997)
Muhammad Mustafa Azami, Hadits Nabawi dan Sejarah Kodifikasi Hadits,  terj. Ali Mustafa Yaqub, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1994
Nur al Din al’itr, Manhaj an Naql fi Ulumul hadits, Damascus: Dar al Fikr, 1982
Subhi As Salih, Ulum al Hadits waMustalahuhu,  Beirut:Dar al-Ilm Al Malayin, 1977

Mahmud al Thahhan, Taisir Musthalah al Hadits, Bairut: Dar al-Karim,  1399 H/1979M
-------,Usulut Takhrij wa Dirasatul Asanid, terj.Ridlwan Nasir, Metode Takhrij dan Penelitian sanad, Surabaya: PT.Bina Ilmu, 1995
M.Syuhudi Ismail, Hadits Nabi Menurut, Pembela, Pengingkar dan Pemalsunya, Jakarta: Gema Insani press,  1995
-------, Pengantar Ilmu Hadis, Bandung: Angkasa, 1987
-------, Metodologi Penelitian Hadits, Jakarta: Bulan Bintang, 1992
-------, Kaedah Keshahihan Sanad Hadits (telaah Kritis dan Tinjauan dengan Pendekatan Ilmu Sejarah), Jakarta: Bulan Bintang,  1988
Jalal ad Din Abdul Rahman bin Abi Bakar as Suyuti, Tadribur Rawi, tp:Syirkah Maktabah Ahmad bin Sa'ad bin Nubhan  wa Auladuhu, t.th)
Mahmud al Thahhan, Taisir Musthalah al Hadits, Bairut: Dar al Karim, ,1399 H/1979M
-------,Usulut Takhrij wa Dirasatul Asanid, terj.Ridlwan Nasir, Metode Takhrij dan Penelitian sanad,  Surabaya: .Bina Ilmu,  1995
Ibnu as-Shalih,Ulum al hadits, Madinah al-Munawwarah: Maktabah al-Ilmiyah, 1972



J. KORTRAK KULIAH
 
            Hasil kontrak kuliah yang dilakukan pada tanggal : September 2009
1.   Masuk 08.00 WIB dan keterlambatan hanya ditolerir selama 15 Menit (08.15 WIB).
2.   Ujian susulan dilayani sampai dengan pelaksanaan ujian akhir semester untuk mata kuliah bersangkutan;
3.   Izin tidak masuk kuliah harus dengan surat;
4.   Masing-masing mahasiswa dan dosen dilarang mengaktifkan suara HP;
5.   Hindari diskusi ilegal (dilarang ribut);
6.  Setiap Pemakalah wajib hadir pada saat Presentasi Makalahnya, kalau tidak hadir maka nilainya dihitung  setengah (25 % ).
8.  Setiap mahasiswa wajib memiliki makalah yang akan dipresentasikan.
9.   Tidak boleh memakai sandal.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kosa Kata Bahasa Arab (2)

Mufrodat Pakaian dan Perlengkapan (اللباس و الألات الزينية ) معانى مفردات Pakaian لِبَاس  / ثَوْب Setelan مِسْدَرَة Gamis/Kemeja قَمِيْص Baju Dalam شِعَار Jas مِعْطَف Jubah جُبَّة Mantel عَبَاءَة Jas Hujan مِمْطَرَة Kaos Dalam عَرَقِيَّة / فَانِلَّة Sarung إِزَار Kain Panjang فُوْطَة Celana سِرْوَال Celana Dalam سِرْوَال دَاخِلِيّ Celana Panjang بَنْطَالُوْن Celana Cawat تُبَّان Blus بِلُوْزَة Rok Dalam تَنُّوْرَة B.H / Mini Set صُدْرِيَّة Baju Kurung جِلْبَان Saku جَيْب Kancing زِرّ Lobang Kancing عُرْوَة Lengan Baju كُمُّ Kerah Baju تَلْبِيْب Baju Atasan فَوْقَانِيَة Pakaian Biasa لِبَاس عَادِيّ Pakaian Tidur لِبَاس نَوْمِيّ Pakaian Sekolah لِبَاس مَدْرِسِيّ Pakaian O

المرأة فى الاحاديث الضعيفة

المرأة في الأحاديث الضعيفة والموضوعة تأليف أبو مالك محمد بن حامد بن عبد الوهاب المرأة في الأحاديث الضعيفة والموضوعة تأليف أبو مالك محمد بن حامد بن عبد الوهاب بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ رحم الله شيخنا الألبانيّ، الّذي عرفنا عن طريقه أثر الأحاديث الضعيفة الموضوعة السّيئ على الأمّة، إذ كلّما قرأت حديثاً موضوعاً تأمّلت واقعه، وتتبعت أثره، حتّى تبينت منهجاً كاملاً، استطاع أن يحوّل الدّين إلى مجموعةٍ من الأساطير، وهي غايةٌ عظمى لأعدائه على مدار تاريخه، فالقضيّة هي: تفريغ أمّةٍ من دينها الصّحيح، واستبدال دينٍ خرافيٍّ جزافيٍّ به، يتهوّك به المتهوّكون، ويسخر منه السّاخرون. وكانت قضيّة ’المرأة‘ إحدى أهمّ القضايا، الّتي شغلتني عند تتبعي للأحاديث الموضوعة، الّتي شاعت بين أوساط النّاس في سقوطنا، وتخلّفنا الاجتماعيّ، فلقد أتى علينا زمانٌ ندعو فيه إلى إبادة إنسانيّة المرأة، ونمارس ’الوأد‘ في صورٍ مختلفةٍ تناسب الدّعوى الجاهليّة، حتّى بلغ الجهل بالمرأة المسلمة ح دا أخفقت معه في تربية أجيالٍ، ممّا مهد لما نجني ثماره اليوم، ممّا هو معلومٌ ومشاهدٌ، حيث كان المجتمع يمارس إر

SAP HADIS

Mata Kuliah              : Kode                           : Dosen Pengampu      :   Jurusan                     : Program Studi           : Bobot                          : HADIS H. Mohd Iqbal A Muin, LC, MA MD/A-B dan PMI-B S-1 DAKWAH 2 SKS   I.       Kompetensi Dasar Mahasiswa memiliki pemahaman dan penghayatan yang kokoh dan mendalam tentang berbagai kesalehan sosial yang bersumber dari nash (Al-Qur’an dan Al-Hadits). II. Parameter Indikator Kompetensi Hasil Belajar 1.       Mahasiswa memiliki pemahaman yang utuh terhadap konsep-konsep dasar Al-Qura’an dan Al-Hadits tentang berbagai kesalehan sosial. 2.       Mahasiswa memiliki pemahaman yang utuh terhadap konsep-konsep dasar Al-Qura’an dan Al-Hadits tentang amar ma’ruf nahi munkar . 3.       Mahasiswa memiliki pemahaman yang utuh terhadap konsep-konsep dasar