Langsung ke konten utama

Hadis Hasan

Hadis Hasan

1.                   Pada awalnya, hadis diklasifikasikan kepada dua kategori ; shahih dan dha’if. Ulama hadis yang pertama kali mengklasifikasikan hadis kepada tiga kategori ; shahih, hasan dan dha'if adalah Imam at-Tirmidzi. Ia mengintrodusir hadis hasan. Iapun banyak menyebutkan penilaian hasan kepada hadis-hadis dan kitabnya Sunan at-Tirmidzi.

2.                  Definisi hadis hasan :
Hadis yang sanadnya bersambung dan diriwayatkan oleh rawi yang adil tetapi kurang kuat kedhabitannya tanpa adanya syudzudz dan 'illah

Perbedaannya dengan hadis shahih hanya pada kedhabitahannya yang kurang dibandingkan dengan yang ada pada hadis shahih

3.    Klasifikasi hadis hasan
a. Hasan li dzatihi ; adalah hadis yang statusnya sebagai hadis hasan karena faktor internal yang terpenuhi syarat-syaratnya. Definisinya adalah sebagaimana diatas. Misalnya hadis tentang anjuran bersiwak sebelum melakukan shalat.

b. Hadis hasan li ghairihi ; adalah hadis yang statusnya sebagai hadis hasan karena faktor eksternal yang tidak terpenuhi syarat-syaratnya.
Asal hadis hasan adalah hadis dha'if. Ia naik menjadi hadis hasan karena faktor eksternal.
Dua syarat yang harus terpenuhi agar dapat naik menjadi hadis hasan li ghairihi :
a.              Tidak terlalu dha’if ; seperti rawinya tidak mughaffal (banyak salah), tidak tertuduh dusta, tidak fasiq
b.             Diperkuat oleh hadis lain

4.            Eskalasi hadis hasan
Hadis hasan li dzatihi dapat naik menjadi hadis shahih li ghairihi apabila diperkuat dengan hadis lain yang selevel.

5.            Kehujjahan hadis hasan
Para ulama menilai hadis hasan dapat diamalkan dan dijadikan hujjah. Hanya saja jika terjadi kontradiksi dengan hadis shahih maka hadis shahih yang didahulukan.

6.           Hadis hasan shahih
Istilah hadis ’hasan shahih’ banyak dikemukakan oleh at-Tirmidzi dalam kitab Sunan-nya. Beberapa interpretasi terhadap istilah tersebut adalah :
a.               Hadis tersebut memiliki dua isnad ; shahih dan hasan
b.              Hadis tersebut diperselisihkan statusnya ; sebagian menilainya sebagai hadis shahih dan sebagian lain menilainya sebagai hadis hasan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kosa Kata Bahasa Arab (2)

Mufrodat Pakaian dan Perlengkapan (اللباس و الألات الزينية ) معانى مفردات Pakaian لِبَاس  / ثَوْب Setelan مِسْدَرَة Gamis/Kemeja قَمِيْص Baju Dalam شِعَار Jas مِعْطَف Jubah جُبَّة Mantel عَبَاءَة Jas Hujan مِمْطَرَة Kaos Dalam عَرَقِيَّة / فَانِلَّة Sarung إِزَار Kain Panjang فُوْطَة Celana سِرْوَال Celana Dalam سِرْوَال دَاخِلِيّ Celana Panjang بَنْطَالُوْن Celana Cawat تُبَّان Blus بِلُوْزَة Rok Dalam تَنُّوْرَة B.H / Mini Set صُدْرِيَّة Baju Kurung جِلْبَان Saku جَيْب Kancing زِرّ Lobang Kancing عُرْوَة Lengan Baju كُمُّ Kerah Baju تَلْبِيْب Baju Atasan فَوْقَانِيَة Pakaian Biasa لِبَاس عَادِيّ Pakaian Tidur لِبَاس نَوْمِيّ Pakaian Sekolah لِبَاس مَدْرِسِيّ Pakaian O

المرأة فى الاحاديث الضعيفة

المرأة في الأحاديث الضعيفة والموضوعة تأليف أبو مالك محمد بن حامد بن عبد الوهاب المرأة في الأحاديث الضعيفة والموضوعة تأليف أبو مالك محمد بن حامد بن عبد الوهاب بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ رحم الله شيخنا الألبانيّ، الّذي عرفنا عن طريقه أثر الأحاديث الضعيفة الموضوعة السّيئ على الأمّة، إذ كلّما قرأت حديثاً موضوعاً تأمّلت واقعه، وتتبعت أثره، حتّى تبينت منهجاً كاملاً، استطاع أن يحوّل الدّين إلى مجموعةٍ من الأساطير، وهي غايةٌ عظمى لأعدائه على مدار تاريخه، فالقضيّة هي: تفريغ أمّةٍ من دينها الصّحيح، واستبدال دينٍ خرافيٍّ جزافيٍّ به، يتهوّك به المتهوّكون، ويسخر منه السّاخرون. وكانت قضيّة ’المرأة‘ إحدى أهمّ القضايا، الّتي شغلتني عند تتبعي للأحاديث الموضوعة، الّتي شاعت بين أوساط النّاس في سقوطنا، وتخلّفنا الاجتماعيّ، فلقد أتى علينا زمانٌ ندعو فيه إلى إبادة إنسانيّة المرأة، ونمارس ’الوأد‘ في صورٍ مختلفةٍ تناسب الدّعوى الجاهليّة، حتّى بلغ الجهل بالمرأة المسلمة ح دا أخفقت معه في تربية أجيالٍ، ممّا مهد لما نجني ثماره اليوم، ممّا هو معلومٌ ومشاهدٌ، حيث كان المجتمع يمارس إر

SAP HADIS

Mata Kuliah              : Kode                           : Dosen Pengampu      :   Jurusan                     : Program Studi           : Bobot                          : HADIS H. Mohd Iqbal A Muin, LC, MA MD/A-B dan PMI-B S-1 DAKWAH 2 SKS   I.       Kompetensi Dasar Mahasiswa memiliki pemahaman dan penghayatan yang kokoh dan mendalam tentang berbagai kesalehan sosial yang bersumber dari nash (Al-Qur’an dan Al-Hadits). II. Parameter Indikator Kompetensi Hasil Belajar 1.       Mahasiswa memiliki pemahaman yang utuh terhadap konsep-konsep dasar Al-Qura’an dan Al-Hadits tentang berbagai kesalehan sosial. 2.       Mahasiswa memiliki pemahaman yang utuh terhadap konsep-konsep dasar Al-Qura’an dan Al-Hadits tentang amar ma’ruf nahi munkar . 3.       Mahasiswa memiliki pemahaman yang utuh terhadap konsep-konsep dasar