Langsung ke konten utama

SAP HADIS


Mata Kuliah              :
Kode                           :
Dosen Pengampu      :
 Jurusan                     :
Program Studi           :
Bobot                          :

HADIS


H. Mohd Iqbal A Muin, LC, MA

MD/A-B dan PMI-B

S-1 DAKWAH

2 SKS

 I.      Kompetensi Dasar

Mahasiswa memiliki pemahaman dan penghayatan yang kokoh dan mendalam tentang berbagai kesalehan sosial yang bersumber dari nash (Al-Qur’an dan Al-Hadits).

II. Parameter Indikator Kompetensi Hasil Belajar

1.      Mahasiswa memiliki pemahaman yang utuh terhadap konsep-konsep dasar Al-Qura’an dan Al-Hadits tentang berbagai kesalehan sosial.
2.      Mahasiswa memiliki pemahaman yang utuh terhadap konsep-konsep dasar Al-Qura’an dan Al-Hadits tentang amar ma’ruf nahi munkar.
3.      Mahasiswa memiliki pemahaman yang utuh terhadap konsep-konsep dasar Al-Qura’an dan Al-Hadits tentang Dakwah Islamiyyah.


III.Deskripsi dan Topik Inti

Deskripsi
Mata kuliah ini sangat terkait dengan penggalian konsep-konsep dasar (petunjuk dan ajaran) tentang kesalehan sosial yang bersumber dari nash (Al-Qur’an dan Al-Hadits). Dengan memahami berbagai konsep dan bentuk kesalehan sosial ini maka manusia diharapkan dapat hidup secara harmoni dan damai tanpa saling menyakiti dan merugikan satu sama lain, dan bahkan sebaliknya akan saling memberikan yang terbaik.
IV.Topik-Topik Inti

1.          Pengantar
1.          Pengertian.
2.          Ruang Lingkup
3.          Tujuan Mata Kuliah Hadits
2.          Manusia dan Nilai Eksistensinya
1.          QS. At-Tin: 1-6, QS. Al-Mukminuun: 12-16, QS. Ali-Imran: 1-2.
2.          QS. Walaqad zara’na lijahannama.. walaqad karama bani adam..
3.          Innaasysyadid man yamliku..
3.          Keimanan
1.          Al-Qur’an: 16:97, 9:16, 4:136, 2:23,24,28,29,208,209
2.          Al-Hadits:
1.          Relasi Iman, Islam dan Ihsan serta Hari Kiamat (LM:5)
2.          Berkurangnya Iman dan Islam karena Maksiat (LM: 36)
3.          Rasa Malu Sebagian dari Iman (LM: 22)
4.          Realisasi Iman dalam Kehidupan
1.          Al-Qur’an: 2:177, 107:1-7.
2.          Al-Hadits:
1.          Cinta pada sesama muslim merupakan sebagian dari iman (AN: 4)
2.          Ciri Seorang Muslim adalah tidak mengganggu orang lain (AN: 3)
3.          Realisasi iman dalam menghadapi tamu, bertetangga dan bertutur kata (AN: 47).
4.          Hadits Abu Hurairah r.a Riwayat Imam Muslim mengenai pertanyaan Allah SWT kepada seseorang yang tidak santun kepada orang lain (An-Nawawi XVI, 125-126 hal. 2969).
5.          Tingkah Laku Terpuji
1.          Al-Qur’an: 68:4, 31:18-19, 39:32-33, 57:19
2.          Al-Hadits:
1.          Pentingnya kejujuran (RS: 623).
2.          Kejujuran membawa kemaslahatan (LM: 1675).
3.          Seseorang yang jujur akan mendapatkan pertolongan dari Allah SWT (AN: 19).
6.          Keadilan
1.          QS. An-Nahl: 90, QS. An-Nisaa’: 58, QS. AS-Shaad: 26, QS. Al-Maidah: 8, QS. At-Tiin: 6.
2.          Al-Hadits: “Tiada kebahagiaan tanpa keadilan dan tidak akan terwujud suatu keadilan tanpa akhlak utama..” (HR. Imam Tirmidzi r.a).
3.         Innallaha laa yazhlimunnaasa…”.
7.          Keseimbangan
Wabtahi fiimaa atakallahud daaral akhirata..”.
8.          Amar Ma’ruf Nahi Munkar
1.          Al-Qur’an:
1.          Perintah amar ma’ruf nahi munkar (QS. 3:103, 104, 110, 114, 9: 71, 22: 41-42).
2.          Sasaran dakwah: QS. 16: 25.
2.          Al-Hadits:
1.          Dakwah kepada amar ma’ruf dan menjauhi yang munkar (HR. Imam Muslim r.a).
2.          Keutamaan berdakwah kepada kebaikan (AN: 84).
9.          Solidaritas Sosial
1.          Al-Qur’an: Perintah untuk tolong menolong di dalam kebaikan dan ketakwaan (QS. 5:2, QS. 9:71, QS. 4: 85, QS. 2:85, QS. 41:49).
2.          Al-Hadits:
1.          Memperhatikan kesulitan orang lain (BM: 1493).
2.          Meringankan penderitaan dan beban orang lain (BM: 1566).
10.      Birrul Walidain
1.          Al-Qur’an:
1.          Perintah berbuat baik terhadap kedua orang tua (QS. 2:83, 4:36, 6:151, 17:23, 46:15).
2.         Batas ketaatan kepada orang tua (QS. 31:15).
2.          Al-Hadits:
1.          Amal yang paling dicintai Allah SWT (RS. Bab Birrul Walidain: 1-2).
2.          Mencintai orang tua kan dicintai anak-anaknya (MA. Bab Harf: 9).
11.      Perkawinan
1.          Al-Qur’an:
1.          Anjuran menikah (QS. 25:54, 13:38, 30:21).
2.          Memilih pasangan hidup (QS. 66:10-12).
3.          Hak suami terhadap istri.
2.          Al-Hadits
1.          Anjuran menikah (LM:843, AN:VI. 2031).
2.          Memilih pasangan yang tepat (AN: VI. 2032, ST:1088).
3.          Hak suami terhadap istri (AN: VI. 2164).
4.          Hak istri terhadap suami (AN: IV. 2128, ST:1173).
12.      Kebahagiaan
1.          Al-Qur’an: QS. Al-Fath: 29.
2.          Al-Hadits:
1.          Assa’adatu kullassa’adati tulal ‘umri fii ta’atillah..
2.          Assabru fii manzilatil mu’min bimanzilatirra’si minal jasad..
13.      Etos Kerja
1.          Al-Qur’an:
1.          Berusaha dengan sungguh-sungguh (QS. 13:11, QS. 59:18, QS. 31:34, QS. 6:135, QS. 39:39-40).
2.          Berusaha untuk kebahagiaan dunia dan akhirat (QS. 28: 77, QS. 34:13, QS. 36:34-35).
3.         Bertawakal dan bersabar (QS. 64:13, 26:217,220).
2.          Al-Hadits:
1.          Perkerjaan yang paling baik (BM:800).
2.          Larangan meminta-minta (LM:612, 613, 618).
3.          Mukmin yang tangguh akan mendapat pujian (AN:88).
4.          I’mal lidunyaka kaannaka ta’isyu..”.
14.      Mencari Rizki
1.          Wamaa min dabbatin illa ‘alallahi rizquha..
2.          Inna min abwabirrizqi ‘asyrah..
3.          Lau tatawakkalun ‘alallahi..
4.          Waman yatawakkal ‘alallahi..
5.          Inna mafaatiharrizqi.. (MA: 43)
6.          Walautaqtulu auladakum min imlaq..
7.          Innallaha yuhibbul mu’minul muhtarif..
8.          Inna athyaba maa akalarrajulu min kasbihi..
9.          QS. Ar-Raa’du: 26
15.      Taat pada Pemimpin
1.          Al-Qur’an:
1.          Kekuasaan pemimpin (QS. 10:65, 3:26, 2:247).
2.          Ketaatan kepada pemimpin (QS. 4:59, 70:83, 21:73, 32:24).
3.          Pemimpin yang beriman dan bertakwa (QS. 3:118-119, 4:138-139).
2.          Al-Hadits:
1.          Setiap muslim adalah pemimpin (LM:1199).
2.          Pemimpin adalah pelayan masyarakat (LM:1200).
3.          Larangan berambisi menduduki suatu jabatan (LM:1197-1198).
4.          Batas ketaatan kepada pemimpin (LM:1205, 1206).
5.          Kaum hawa menjadi kepala negara (BM:1422)
16.      Eskatologi (Syurga dan Neraka)
1.          Al-Qur’an: 2:8, 13:17

V.Strategi Pembelajaran
Pembelajaran Hadits sangat menekankan kepada proses active learning. Dalam hal ini mahasiswa belajar dan menyerap secara partisipatif baik secara kognitif (hafalan matan hadits), diskusi presentasi, menyusun makalah tematik dan pendalaman tafsir terhadap sifat praktis (duth of conduct) atas materi yang didiskusikan. Dosen dalam hal ini memantau dan melakukan klarifikasi, pencermatan dan pemahaman di dalam proses pembelajaran.

VI.Media Pembelajaran
Pembelajaran Hadits akan memanfaatkan sejumlah media, antara lain:
1.                  White Board
2.                  LCD
3.                  Literatur primer hadits.
4.                  Handout.
5.                  Blog Source: http:hm- iqbal.blogspot.com
6.                  Emil: tazkia04@yahoo.co.id
7.                  Konsultasi (085762773062)

VII.Evaluasi Pembelajaran

Elemen evaluasi pembelajaran ini terdiri dari kehadiran, partisipasi kelas, tugas makalah, Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester. Adapun bobot penilaian dari masing-masing elemen tersebut adalah sebagai berikut:

Elemen Evaluasi Pembelajaran
Bobot Penilaian
Kehadiran
75% syarat ujian
Partisipasi Kelas
10%
Tugas Makalah
25%
UTS
25%
UAS
40%


VIII.Referensi
1.          Sirajuddin AR, Dinamika Kaligrafi Islam, (Jakarta: Darul Ulum Press, 1992).
2.         M. Fuad Abd. Baqi’, Al-Lu’lu Wa Al-Marjan, (Beirut: Daarul Fikri, tt).
3.         Muhammad bin Abd. Aziz Al-Khuli, Al-Adab Al-Nabawi, (Mesir: Mustafa Al-Babi Al-Halabi, 1960).
4.         Ahmad bin Ali bin Hajar Al-Asqalani, Bulughul Maram, (Beirut: Daarul Fikri Al-Maktabah Al-Salafiyyah, tt).
5.         Ahmad bin Ali bin Hajar al-Asqalani, Fath Al-Baari, (Beirut: Daarul Fikri Al-Maktabah Al-Salafiyyah, tt).
6.         Muhammad bin Ismaiil Al-Shan’ami, Subul Al-Salam, Cet. V (Cairo: Syarikat Maktabah Wa Math’ah Mustafa Al-Babi Wa Al-Lad Al-Masi, 1955).
7.         An-Nawawi, Riyadh Al-Shalihin (Mesir: Daar Al-Kitab Al-Azabi, 1955).
8.         Al-Bukhari, Shahih Al-Bukhari.
9.         Muslim, Shahih Muslim Bis Syarh An-Nawawi.
10.           Abu Dawud, Sunan Abu Dawud.
11.           At-Turmudzi, Sunan At-Turmudzi.
12.           An-Nasaa’i, Sunan An-Nasaa’i.
13.           Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah.
14.           Al-Syaukani, Nailul Authar.
15.           Quraisy Shihab, Tafsir Misbah.
16.           Kitab-kitab tafsir Al-Qur’an yang lainnya.

IX.Keterangan:

LM : Al-Lu’lu wa al-Marjan
RS : Riyadh al-Shalihin
BM : Bulughul Maraam
AN : Al-Adabun Nabawi
MA : Mukhtarul Al-Hadits An-Nabawiyyah
Angka adalah nomor urut hadits di dalam kitab.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kosa Kata Bahasa Arab (2)

Mufrodat Pakaian dan Perlengkapan (اللباس و الألات الزينية ) معانى مفردات Pakaian لِبَاس  / ثَوْب Setelan مِسْدَرَة Gamis/Kemeja قَمِيْص Baju Dalam شِعَار Jas مِعْطَف Jubah جُبَّة Mantel عَبَاءَة Jas Hujan مِمْطَرَة Kaos Dalam عَرَقِيَّة / فَانِلَّة Sarung إِزَار Kain Panjang فُوْطَة Celana سِرْوَال Celana Dalam سِرْوَال دَاخِلِيّ Celana Panjang بَنْطَالُوْن Celana Cawat تُبَّان Blus بِلُوْزَة Rok Dalam تَنُّوْرَة B.H / Mini Set صُدْرِيَّة Baju Kurung جِلْبَان Saku جَيْب Kancing زِرّ Lobang Kancing عُرْوَة Lengan Baju كُمُّ Kerah Baju تَلْبِيْب Baju Atasan فَوْقَانِيَة Pakaian Biasa لِبَاس عَادِيّ Pakaian Tidur لِبَاس نَوْمِيّ Pakaian Sekolah لِبَاس مَدْرِسِيّ Pakaian O

المرأة فى الاحاديث الضعيفة

المرأة في الأحاديث الضعيفة والموضوعة تأليف أبو مالك محمد بن حامد بن عبد الوهاب المرأة في الأحاديث الضعيفة والموضوعة تأليف أبو مالك محمد بن حامد بن عبد الوهاب بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ رحم الله شيخنا الألبانيّ، الّذي عرفنا عن طريقه أثر الأحاديث الضعيفة الموضوعة السّيئ على الأمّة، إذ كلّما قرأت حديثاً موضوعاً تأمّلت واقعه، وتتبعت أثره، حتّى تبينت منهجاً كاملاً، استطاع أن يحوّل الدّين إلى مجموعةٍ من الأساطير، وهي غايةٌ عظمى لأعدائه على مدار تاريخه، فالقضيّة هي: تفريغ أمّةٍ من دينها الصّحيح، واستبدال دينٍ خرافيٍّ جزافيٍّ به، يتهوّك به المتهوّكون، ويسخر منه السّاخرون. وكانت قضيّة ’المرأة‘ إحدى أهمّ القضايا، الّتي شغلتني عند تتبعي للأحاديث الموضوعة، الّتي شاعت بين أوساط النّاس في سقوطنا، وتخلّفنا الاجتماعيّ، فلقد أتى علينا زمانٌ ندعو فيه إلى إبادة إنسانيّة المرأة، ونمارس ’الوأد‘ في صورٍ مختلفةٍ تناسب الدّعوى الجاهليّة، حتّى بلغ الجهل بالمرأة المسلمة ح دا أخفقت معه في تربية أجيالٍ، ممّا مهد لما نجني ثماره اليوم، ممّا هو معلومٌ ومشاهدٌ، حيث كان المجتمع يمارس إر