A.
PENDAHULUAN
Mayoritas umat Islam sepakat bahwa hadis
adalah merupakan sumber hukum yang sangat penting sebagai pedoman utama
ajaran Islam setelah al-Qurโan. Dengan kata lain bahwa, al-qurโan merupakan
sumber ajaran Islam yang pertama, sedangkan hadis Nabi saw. adalah merupakan
sumber ajaran Islam yang kedua.[1] Hal ini sebagaimana di
jelaskan dalam al-Qurโan surat al-Hasyr : 7;
โ Apa yang di berikan rasul kepadamu maka
terimalah dia, dan apa yang di larangnya bagimu maka tinggalkanlah; dan
bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nyaโ.[2] [3]
Berdasarkan petunjuk ayat tersebut di atas,
jelaslah bahwa untuk mengetahui petunjuk hukum yang benar dalam ajaran Islam,
di samping harus berpegang teguh pada al-Qurโan juga harus berpegang teguh pada
hadis Nabi Saw. Dalam hal ini Nabi saw. sendiri telah menginformasikan
kepada umatnya bahwa, di samping al-Qurโan masih terdapat satu pedoman yang
sejenis dengan al-Qurโan, yakni al-hadis. Sebagaimana sabdanya mengatakan:
โ Wahai Umatku, sungguh aku telah di beri
al-Qurโan dan yang menyamainyaโ. (HR. Abu Dawud, Ahmad, dan Turmuziy ).[4]
Jadi tidak di ragukan lagi bahwa yang di
maksud dengan โmenyamaiโ atau semisal al-Qurโan dalam matan hadis di atas
adalah hadis Nabi saw. Mengingat peran hadis yang begitu penting sebagai sumber
hukum Islam setelah al-Qurโan, mengharuskan adanya penelitian yang mendalam
sebagai upaya menjaga kualitas kemurnian, keotentikan, dan kesahihannya.
Sehingga secara legal hadis-hadis yang telah terseleksi keotentikannya dapat di
pertanggung jawabkan sebagai hujjah dalam menetapkan suatu hukum.
Langkah penelitian terhadap kualitas hadis menjadi sangat penting, mengingat
bahwa latar belakang sejarah penghimpunan hadis baru terjadi pada akhir tahun
100 H. (awal akhir abad ke II H.), atas perintah Khalifah Umar Ibn โAbd al-Azis
yang memerintah sekitar tahun 717-720 M.[5]
Dengan melihat jauhnya jarak antara masa
kehidupan Nabi saw. dengan masa perhimpunan hadis-hadis tersebut, tidak menutup
kemungkinan terjadinya berbagai manipulasi, pemalsuan, dan penyimpangan
terhadap matan hadis dan lain sebagainya. Sehingga menyebabkan kualitas hadis
menjadi berbagai macam bentuknya, ada yang di anggap sahih, hasan maupun
daโif. Perlu di jelaskan di sini bahwa terjadinya kualitas hadis hasan
adalah merupakan pecahan dari kualitas hadis daโif yang di
pergunakan sebelum masanya al-Turmuziy.[6]
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut,
maka adanya usaha penelitian penelusuran terhadap hadis-hadis yang di
pergunakan untuk menetapkan hukum, terutama yang berhubungan dengan masalah :
Larangan menerima hadiah bagi para pejabat dalam melaksanakan tugasnya, tidak
menutup kemungkinan akan menghasilkan pernyataan kualitas hadis yang berbagai
macam. Apakah hadis โhadis yang di jadikan sebagai landasan hukum
tersebut berkualitas sahih, hasan ataupun daโif. Oleh karena itu
untuk menggunakan kapasitas sebuah hadis dalam kualifikasi sahih, hasan atau
daโif, tidak bisa tidak kecuali harus melakukan verifikasi melalui penelitian
baik terhadap sanad maupun terhadap matan hadis. Dimana proses ini merupakan
upaya untuk memastikan paling tidak menduga secara kuat bahwa, hadis-hadis di
maksud benar-benar berasal dari Nabi saw. sehingga secara otentik bisa menjadi hujjah
bagi penetapan hukum dalam Islam sekaligus dapat di pertanggung jawabkan
kevaliditasannya.
B.PEMBAHASAN SANAD DAN MATAN
HADIS TENTANG LARANGAN MENERIMA HADIAH BAGI PARA PEJABAT
Kata takhrij yang sering di artikan
sebagai : al-Istimbat ( mengeluarkan dari sumbernya), al- Tadrib
( latihan ), dan al-Tawjih (pengarahan),[7] ialah penelusuran atau
pencarian hadis pada berbagai kitab hadis sebagai sumber asli dari hadis, yang
di dalamnya di kemukakan secara lengkap matan dan sanad hadis yang
bersangkutan. Kemudian guna kepentingan penelitian, maka akan di jelaskan
hingga kualitas hadis yang di jadikan obyek penelitian.
Adapun metode takhrij al-Hadis yang
akan di pergunakan dalam menelusuri hadis-hadis tentang : Larangan
menerima hadiah bagi para pejabat, adalah terdapat dua macam metode, yakni :
(1) Metode takhrij melalui lafal-lafal yang terdapat dalam hadis (takhrij
al- hadis bi alfaz), yaitu adanya upaya pencarian hadis pada kitab-kitab
hadis dengan cara menulusuri matan hadis yang bersangkutan.[8] (2) Dengan metode
takhrij melalui tema hadis (tematik) (takhrij al-hadis bi al-mawduโ),
yakni upaya pencarian hadis pada kitab-kitab hadis berdasarkan topik masalah
yang di bahas dalam sejumlah matan hadis.[9]
Untuk penggunaan metode yang pertama, penulis
merujuk pada kamus hadis al-Muโjam al-Mufahras li Alfaz al-Hadis al-Nabawiy,
dan untuk metode yang ke dua penulis merujuk kepada kitab : Miftah Kunuz
al-Sunnah, yang keduanya di susun oleh Arnold John Wensinck (w.1939 M.) dan
J.P. Mensing.
Jika di tempuh melalui metode lafal dari
berbagai riwayat yang terkait dengan matan hadis tentang larangan menerima
hadiah bagi pejabat, di temukan di dalamnya beberapa kata kunci, seperti
: ? ????? ?? ??? โ ? ??? - ??????? , sedangkan
jika di tempuh dengan metode tematik , maka berbagai riwayat hadis yang
di cari di temukan pada topik : ?????? ?? ??? ( ??? ?????? ) โ ?? ? ??
?????? ??? ??? ? ?? ???? ????????????? โ ?? ? ???? ???? ? ???? ?? ??? ??[10] , dan setelah di
telusuri ternyata data yang di peroleh menunjukkan bahwa hadis โhadis tentang
larangan menerima hadiah bagi para pejabat di muat dalam beberapa kitab hadis.
Adapun kitab hadis di maksud berikut jumlah periwayatnya , masing-masing
terdapat pada :
- Sahih al-Bukhariy, yakni memuat satu riwayat yang terdapat dalam โkitab al-aimanโ, bab III.
- Sunan al-Darimiy, memuat dua riwayat, yaitu terdapat dalam kitab โal-Zakatโ bab 30, dan dalam kitab โal-Sairโ bab 52.
Dengan demikian hadis-hadis tentang larangan
menerima hadiah bagi para pejabat yang berhasil di kumpulkan sesuai petunjuk
kedua kamus hadis (al-Muโjam dan Miftah) tersebut di atas hanya
di temukan sekitar 3 riwayat dalam 2 kitab hadis.
C.Susunan Sanad dan Matan
Hadis Tentang Larangan Menerima Hadiah Bagi Pejabat
Hadis Riwayat al-Bukhariy Pada Kitab al-Aiman
:
Abu al-Yaman menceritakan kepada kami,
Syuโaib memberitakan kepada kami, dari al-Zuhriy dia berkata : โUrwah
memberitakan kepadaku, dari Abi Humaid al-Saidiy, dia telah memberitakannya,
sesungguhnya Rasulullah Saw. mengangkat seorang amil (pegawai) untuk menertima
sedekah/zakat. Kemudian setelah selesai dari pekerjaannya dia datang kepada
Rasulullah Saw. dan berkata: Ini untukmu dan yang ini hadiah yang di berikan
orang kepadaku. Maka Rasulullah Saw. bersabda kepadanya: Mengapakah anda tidak
duduk saja di rumah bapak atau ibumu untuk melihat apakah di beri hadiah atau
tidak. Kemudian sesudah shalat Rasulullah Saw. berdiri setelah tasyahud dan
memuji Allah selayaknya lalu bersabda: Amma baโdu, mengapakah seorang โamil
yang di serahi mengurus pekerjaannya, kemudian ia datang lalu berkata, ini
hasil untuk kamu dan ini aku di beri hadiyah, mengapa ia tidak duduk-duduk saja
di rumah bapak atau ibunya untuk mengetahui apakah di beri hadiah atau tidak.
Demi Allah yang jiwa Muhammad di tangan-Nya. Tiada seorang yang menyembunyikan
sesuatu untuk di ambil hasilnya (korupsi), melainkan ia akan menghadap di hari
kiamat nanti memikul di atas lehernya, jika berupa onta akan bersuara, jika
berupa lembu akan menguak, dan jika berupa kambing akan mengembik. Maka sungguh
aku telah menyampaikan ; Abu Humaid berkata: Kemudian Rasulullah Saw.
mengangkat kedua tangannya, hingga aku dapat melihat putih kedua ketiaknya.
Berkata pula Abu Humaid, sungguh hal itu telah mendengar bersamaku Zaid ibn
Sabit dari Nabi Saw.
D.Kualitas Hadis โ Hadis Tentang
Larangan Menerima Hadiah Bagi Para Pejabat
Dalam bab ini, penelitian sanad di lakukan
terhadap hadis yang berasal dari periwayat terakhir (Mukharrij al-Hadis) dari
jalur Imam al-Darimiy bersama periwayat-periwayat di atasnya seperti : Abu
al-Yaman, Syuโaib, al-Zuhriy, โUrwah dan Abu Humaid al-Saidiy.
Untuk mempermudah proses kegiatan peninjauan
terhadap sanad-sanad hadis tentang larangan menerima hadiah bagi para pejabat,
berikut ini akan di buatkan skema untuk keseluruhan sanad yang terkait baik
dari jalur periwayat al-Bukhariy maupun sanad hadis yang berasal dari
jalur al-Darimiy :
Pada skema gambar di atas tercantum
seluruh sanad (nama periwayat) dan lafal-lafal penerima riwayat ( sigat
al-Tahammul) , seperti lafal: Haddasaniy, haddasana (sana),
akhbaraniy, akhbarana (ana), โan, dan anna, adalah merupakan tanda
penghubung antara periwayat yang satu dengan periwayat yang lain . Dalam skema
juga kelihatan adanya seorang sahabat yang berfungsi sebagai periwayat tingkat
pertama, yakni Abu Humaid al-Saidiy. Pada tingkat kedua, ketiga, keempat dan
pada tingkat ke lima masing-masing terdapat satu orang periwayat. Itu berarti
apabila di lihat dari segi banyak dan sedikitnya sanad atau rawiy, hadis
tentang larangan menerima hadiah bagi para pejabat adalah termasuk klasifikasi
hadis ahad.
Yang di maksud hadis ahad menurut istilah
adalah, hadis yang diriwayatkan oleh orang seorang atau dua orang atau lebih ,
akan tetapi belum cukup syarat padanya untuk di masukkan sebagai yang mutawwatir.[14] Adapun sanad hadis
yang sedang di jadikan obyek penelitian ini adalah termasuk dalam katagori hadis
ahad yang garib. Menurut istilah Fatchur Rahman yang di maksud
dengan hadis garib ialah :
โHadis yang dalam sanadnya terdapat seorang
yang menyendiri dalam meriwayatkan, dimana saja penyendirian dalam sanad itu
terjadiโ.
Jadi kegariban tersebut sesungguhnya hanya
terletak pada sanad (rawiy) saja, bukan terletak pada matan hadis, sebab tidak
di temukan adanya lafal yang sulit atau tidak populer atau tidak di muat dalam
sanad-sanad yang lain. Dan yang di maksudkan dengan penyendirian (ifrad)
rawiy disini ialah karena tidak adanya orang lain yang meriwayatkan selain
rawiy itu sendiri, dimana penyendirian itu dapat terjadi pada tingkat tabiโiy,
tabiโit tabiโiy atau dapat juga terjadi pada seluruh rawiy rawiy pada tiap-tiap
tabaqat, kecuali pada tingkat sahabat.
Berdasarkan Kritik Sanad
Sanad yang di pilih untuk di teliti langsung
sebagaimana yang tertera pada skema sanad di atas adalah dari jalur periwayatan
Imam al-Darimiy, kemuan keatas hingga tabaqat pertama pada seorang sahabat Nabi
Saw. yakni Abu Humaid al Saidiy.
al โ Darimiy.[16]
Nama lengkapnya adalah โAbd Allah bin โAbd
al-Rahman bin al-Fadl bin Bahram bin โAbd al-Samad al-Darimiy al-Tamimiy Abu
Muhammad al-Samarkandiy (181-255 H.). Dalam riwayat hidupnya, dia pernah
berguru kepada โAbd al-Yaman , dan salah seorang muridnya yang terkenal adalah
al-Bukhariy. Al-Darimiy adalah termasuk periwayat hadis yang berkualitas siqat.
Hal ini dapat di pahami dari beberapa pernyataan ahli kritik hadis tentang
dirinya, seperti : (1) Ahmad bin Hambal, bahwa al-Darimiy ialah seorang Imam.
(2) Ahmad bin Sayyar (w. 268 H.), bahwa al-Darimiy adalah orang yang
berpengetahuan luas, dengan karya besarnya telah menyusun kitab al-Musnad dan
al-Tafsir. (3) al-Khatib al-Bagdadiy (w.463 H.), bahwa al-Darimiy adalah orang
yang senang mengembara mencari hadis Nabi, mengumpulkan dan menghafalkannya.
Dan dia itu termasuk orang yang siqat, sidq, waraโ dan zuhud.[17] Tidak ada seorangpun
yang mencela pribadi al-Darimiy, sebaliknya pujian yang di berikan kepadanya
adalah pujian yang berperingkat tinggi dan tertinggi. Oleh karena itu, di
yakini bahwa al-Darimiy adalah benar-benar menerima hadis dari abu al-Yaman.
Hal ini di dukung oleh lambang periwayatan yang digunakan adalah dengan lafal โakhbaranaโ,
yang dimungkinkan dengan metode al-Samaโ, al-Qiraโah atau dengan al-Ijazah.
Yang berarti pula bahwa antara al-Darimiy dengan abu al-Yaman terjadi persambungan
sanad.
Abu al-Yaman.[18]
Nama lengkapnya adalah al-Hakam bin Nafiโ
al-Bahraniy abu al-yaman al-Himsiy (w.221/222 H.). Dia menerima hadis dari
Syuโaib bin Abi Hamzah, dan murid yang meriwayatkan hadisnya adalah al-Bukhariy
dan al-Darimiy.
Para kritikus hadis memberi penilaian
terhadap diri Abu al-Yaman dengan pernyataan sebagai berikut : (1) Ahmad ibn
Hambal bertanya : Bagaimana caranya kamu mendengar ( menerima) hadis dari
Syuโaib ? Abu al-Yaman menjawab : Sebagian dengan cara al-Qiraโah.[19] Yang dimaksud dengan al-qiraโah
ialah periwayat menghadapkan riwayat hadis kepada guru hadis dengan cara
periwayat itu sendiri yang membacanya atau orang lain yang membacakannya,dan ia
mendengarkan. Cara ini biasa di sebut โal-โardโ (penyodoran). (2) Abu
Hatim dan Muhammad bin โAbd Allah bin โAmmar al-Musiliy mengatakan bahwa, Abu
al-Yaman adalah orang yang siqat.[20]
Berdasarkan pernyataan para ahli kritikus
hadis tersebut, maka dapat di simpulkan bahwa, Abu al-Yaman adalah periwayat
hadis yang memiliki kualitas pribadi yang baik, lebih-lebih lambang periwayatan
yang di gunakan adalah lafal โakhbaranaโ, yang di mungkinkan ia menerima hadis
tersebut dengan al-samaโ, al-qiraโah atau dengan cara al-ijazah.[21] Maksud dari pada
al-ijazah ialah, seorang guru hadis memberikan izin kepada seseorang untuk
meriwayatkan hadis yang ada padanya, baik melalui lesan maupun tulisan. Dan
mayoritas โUlama membolehkan cara al-ijazah ini bahkan menilainya cukup
terpercaya untuk periwayatan hadis.
Dengan demikian bahwa, Abu al-Yaman adalah
seorang yang benar-benar telah menerima hadis dari gurunya, yang berarti pula
bahwa, sanad hadis yang ada di antara keduanya adalah bersambung dan dapat di
percaya.
Syuโayb.[22]
Nama lengkapnya adalah Syuโayb bin Abi Hamzah
Dinar al-Amawiy Mawlahum Abu Bisyr al-Himsiy (w.162 H.). Dia menerima hadis
dari al-Zuhriy, dan muridnya yang meriwayatkan hadisnya adalah Abu al-Yaman.
Ibn Maโin, al-โIjliy, Yaโqub bin Syaybah, Abu
Hatim dan al-Nasaโiy, menilai Syuโayb bersifat siqat. Lebih lanjut Ibn
Maโin menjelaskan bahwa dia termasuk orang yang asbat pada al-Zuhriy dan
menjadi sekretarisnya. Ahmad menilai bahwa, Syuโayb itu sabt, salih al-hadis,
dia penulis dengan penuh kecermatan (dabit). Abu al-Yaman menilai,
Syuโayb itu sangat ketat dalam hadis. Dan Abu Dawud juga menjelaskan bahwa,
Syuโayb adalah asakh hadisan min al-Zuhriy.[23] Kecuali itu tak
seorangpun dari ahli kritik hadis yang mencela pribadi Syuโayb. Dan pujian yang
di berikan kepadanya adalah berperingkat tinggi. Dengan melihat hubungan pribadinya
dengan al-Zuhriy yang begitu akrab dengan menggunakan lambang periwayatan โakhbaranaโ,
maka diyakini bahwa Syuโayb benar-benar telah menerima hadis dari gurunya,
yakni al-Zuhriy. Yang berarti pula bahwa sanad diantara keduanya adalah
bersambung.
Al-Zuhriy.[24]
Nama lengkapnya adalah Muhammad bin Muslim
bin โUbayd Allah bin โAbd Allah bin Syihab bin โAbd Allah bin al-Haris bin
Zuhrah bin Kilab bin Murrah bin Kaโab bin Galib al-Quraisiy al-Zuhriy Abu Bakr
al-Madaniy (50-124 H.). Ia lebih populer dengan nama Ibn Syihab atau al-Zuhriy.
Ia menerima hadis dari โUrwah, sedangkan muridnya yang meriwayatkan hadisnya
adalah Syuโayb.
Al-Zuhriy adalah periwayat hadis yang di andalkan
kejujuran dan kedabitannya. Hal itu diakui para ahli kritikus hadis seperti :
(1) Ibn Saโad, bahwa al-Zuhriy adalah orang yang siqat, ilmuwan,
periwayat yang faqih dan jamiโ. (2) Abu al-Zinad, bahwa al-Zuhriy
adalah orang yang paling berilmu di masanya, ia dapat menulis apa yang pernah
di dengarnya dan menjadi hujjah. (3) Al-Lays menyatakan bahwa, saya tidak
pernah melihat orang yang pintar melebihi al-Syihab.[25] (4) Ibn Manjuwiyah
juga menyatakan bahwa, al-Zuhriy adalah orang yang pernah bertemu dengan
sepuluh sahabat Nabi, dan dia adalah yang paling hafiz pada masanya.[26]
Berdasarkan penilaian para kritikus hadis
tersebut, menunjukkan bahwa al-Zuhriy adalah seorang tabiโin kecil yang
berkualitas siqat. Dia menerima hadis dari โUrwah (seorang tabiโin
besar) dengan lambang periwayatan โโanโ yang dipercaya dan di yakini
bahwa antara keduanya terjadi persambungan sanad.
โUrwah.[27]
Dia adalah โUrwah bin al-Zubayr bin al-
โAwwam bin Khuwaylid bin Asad bin โAbd al-โUzza al-Qurasyiy al-Asadiy, Abu โAbd
Allah al-Madaniy (22-92 H.). Sebagai seorang tabiโin besar yang teruji
kualitasnya, โUrwah termasuk periwayat hadis yang banyak menerima hadis dari
โAisyah (bibinya), di samping berguru kepada Asma bint Abi Bakr (ibunya)
sendiri, juga kepada Abu Humaid al-Saidiy. Sedang murid-muridnya adalah
al-Zuhriy, Hisyam (putranya) dan lain-lain.
Menurut penilaian ahli kritik hadis, โUrwah
termasuk periwayat hadis yang terpuji. Hal itu sebagaimana di kemukakan oleh :
(1) Ibn Saโad, menempatkannya sebagai al-tabaqat al-saniyah (tingkat
kedua) dari penduduk Madinah. โUrwah adalah seorang yang siqat,
faqih,maโmun, โalim dan sabt. (2) al-Ijliy mengatakan bahwa, โUrwah
adalah tabiโin yang siqat, saleh dan tidak pernah terkena fitnah. (3)
Sufyan bin Uyaynah (w.198 H.), mengatakan: hanya ada tiga orang yang paling
mengetahui hadis โAisyah, yaitu : al-Qasim bin Muhammad, โUrwah bin al-Zubayr,
dan โAmrah bint โAbd al-Rahman. (4) Sedang ibn Hibban memasukkan โUrwah kedalam
orang yang siqat. Dia adalah penduduk Madinah yang sangat utama dan
cendekiawan.[28]
Sebagai seorang tabiโin besar yang pada
umumnya langsung menerima hadis dari para sahabat Nabi, adalah tidak di ragukan
lagi kebenarannya bahwa, sanad antara โUrwah dengan sahabat Abu Humaid
al-Saidiy adalah benar-benar bersambung.
Abu Humaid.[29]
Dia adalah Humaid bin Nafiโ al-Ansariy Abu
Aflah al-Madaniy Maula Safwan bin Aus. Abu Humaid adalah seorang sahabat Nabi
yang sering bersama-sama sahabat Zaid ibn Sabit, salah seorang yang di
percaya Nabi Saw. sebagai sekretarisnya sejak berumur 11 tahun. [30] Salah satu murid Abu
Humaid yang sangat siqat, faqih, maโmun dan โalim yang menerima riwayatnya
adalah โUrwah bin al-Zubayr.
Abu Humaid di samping sebagai sahabat nabi
Saw. juga sebagai periwayat hadis yang memiliki keadilan dan kekuatan hafalan
yang dapat di andalkan. Hal ini dapat di fahami dari beberapa pernyataan dari
โulama rijal al-hadis, seperti :Zainab bint Umm Salamah, Imam al-Nasaโiy,
al-Bukhariy, Muslim, dan ibn Hibban, bahwa Abu Humaid adalah seorang sahabat
yang siqat.[31] Tidak ada seorang ahli
rijal al-hadis yang mencela pribadinya. Dan dengan melihat hubungannya yang
sering bersama-sama Nabi dan para sahabat Nabi lainnya, dapatlah di nyatakan bahwa
hadis yang sanadnya di teliti saat ini adalah terjadi persambungan antara
periwayat (Abu Humaid) dengan Nabi Saw.
Apabila di cermati secara seksama keseluruhan
sanad sebagaimana yang tertera pada gambar skema sanad tersebut di atas ,
adalah memiliki integritas pribadi yang terpuji, tidak mengandung syaz
dan โillat ( mengandung kejanggalan dan kecacatan ), karena seluruh
periwayatnya dapat di andalkan kejujuran dan kekuatan hafalannya ( siqat
) kemudian sanad satu dengan yang lain pun bersambungan (muttasil).
Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa hadis riwayat al-Darimiy yang tengah
di teliti saat iniadalah telah memenuhi syarat-syarat sebagai sanad hadis yang
memiliki kualitas โSahihโ.
Berdasarkan Penelitian Matan
Penelitian terhadap matan di pandang sangat
penting , mengingat kedudukan matan hadis bisa mempengaruhi kualitas kesahihan
hadis. Dimana suatu hadis barulah dapat dinyatakan berkualitas sahih,
apabila sanad dan matan hadis tersebut sama-sama berkualitas
sahih.[32] Jadi hadis yang
sanadnya sahih tetapi matannya tidak sahih (daโif) atau sebaliknya,
yakni sanadnya daโif, tetapi matannya sahih, maka hadis yang demikian
tidak dapat di nyatakan sebagai hadis sahih.
Untuk mengetahui bahwa, suatu matan hadis itu
berkualitas sahih, minimal matan tersebut harus memenuhi empat macam tolok
ukur, di antaranya: (1) Tidak bertentangan dengan al-Qurโan. (2) Tidak
bertentangan dengan hadis mutawwatir. (3) Tidak bertentangan dengan ijmaโ
โUlama, dan (4) Tidak bertentangan dengan logika yang sejahtera.[33] Musthafa al-Sibaโiy
menambahkan bahwa, suatu matan hadis dapat dinilai berkualitas palsu (tidak
berasal dari rasul), apabila matan hadis tersebut : (1) Memiliki susunan
gramatika sangat jelek. (2) Maknanya sangat bertentangan dengan pendapat akal.
(3) Menyalahi al-Qurโan yang tegas maksudnya. (4) Menyalahi kebenaran sejarah
yang telah terkenal di zaman Nabi. (5) Bersesuaian dengan pendapat orang yang
meriwayatkannya, sedang orang tersebut terkenal sangat fanatik terhadap
mazhabnya. (6) Mengandung suatu perkara yang seharusnya di beritakan oleh orang
banyak, tetapi ternyata hanya di riwayatkan oleh seorang saja. (7) Mengandung
berita tentang pemberian pahala yang besar untuk perbuatan yang kecil, atau
ancaman siksa yang berat terhadap suatu perbuatan yang tidak berarti.[34]
Berdasarkan kriteria kesahihan matan yang di
jadikan tolok ukur sebagaimana kriteria-kriteria tersebut di atas, maka dapat
di simpulkan bahwa, matan hadis tentang larangan menerima hadiah bagi para
pejabat yang di riwayatkan oleh imam al-Darimiy adalah matan hadis yang tidak
bertentangan sama sekali dengan tolok ukur kesahihan matan hadis. Dan dapat di
nyatakan sebagai matan hadis yang berkualitas sahih (benar-benar berasal dari
Nabi Saw.).
Berdasarkan Pemahaman Secara Tekstual dan
Secara Kontekstual
Pemahaman Secara Tekstual
Secara tekstual terdapat beberapa kata kunci
dalam matan hadis yang dijadikan obyek penelitian, di antaranya : (
terangkatnya seorang pegawai,pejabat, pekerja atau orang yang di serahi
tanggung jawab untuk melaksanakan tugas, kemudian menmerima hadiah, tetapi
berkesan menyembunyikan sesuatu untuk di ambil hasilnya atau berkhianat dalam
arti populer terindikasi melakukan korupsi), maka Nabi Saw. dengan tegas hingga
di nyatakan dua kali dengan menggunakan kata โisim istifhamโ (kata untuk
bertanya) seperti kata-kata , yang menurut ahli Ushul mempunyai arti โ al-Nahyiโ
atau larangan yang bersifat โtaubikhโ (menegur).[35] Larangan tersebut terlihat
pada sikap ketidak relaan Nabi ketika menerima laporan dari seorang pegawai
yang menerima hadiah ketika ia sedang menjalankan tugasnya.
Dengan demikian secara tekstual hukum bagi
seorang pegawai atau pejabat yang menerima hadiah menurut hadis al-Darimiy
adalah tidak boleh atau โharam hukumnyaโ.
b. Pemahaman Secara Kontekstual
Secara kontekstual, sesungguhnya makna hadis
dari al-Darimiy adalah di tunjukkan kepada orang banyak, tidak mengkhusus
kepada hukum seorang pegawai atau pejabat yang menerima hadiah, tetapi lebih
bersifat umum. Hal itu terbukti dari asbab al-nuzul hadis tersebut pernah di
sampaikan Nabi Saw. ketika selesai turun dari mimbar shalat, dengan nada
ketidak puasan nabi kepada seorang pegawai yang telah melapor kepada-nya
di hadapan orang banyak. Sesungguhnya dasar hukum yang melarang seorang
menerima hadiah, adalah lebih di sandarkan atau di qiyaskan kepada
kasus seorang pegawai yang karena jabatan atau pekerjaannya, sehingga
seorang datang memberikan hadiah kepadanya bukan karena dasar
sukarela, tetapi di curigai oleh Nabi Saw. mempunyai maksud-maksud
tertentu, hubungan tertentu atau latar belakang tertentu, dengan istilah
populer hadiah yang di terimanya itu terindikasi berbau kolusi, nepotisme
dan individualistis. Jadi apabila seseorang menerima hadiah dari orang yang
memberi hadiah kepadanya bukan karena niat atau maksud-maksud tertentu , tetapi
atas dasar sukarela dan bertujuan untuk memuliakan serta hanya mengharap rida
Allah Swt. Maka pemberian hadiah atau penerimaan hadiah seperti ini adalah
tidak termasuk katagori yang di larang sebagaimana hukum yang terkandung dalam
hadis riwayat Imam al-Darimiy.
KESIMPULAN
Dengan selesainya pembahasan tentang
penelitian metodologis hadis masalah korupsi, kolusi, nepotisme dan individualistis,
yakni studi kasus atas hadis Abu al-Humaidiy tentang larangan menerima hadiah
bagi pejabat dalam melaksanakan tugasnya, dapat di simpulkan beberapa hal
penting sebagai berikut :
- Mengingat peran al-Hadis yang begitu penting sebagai sumber hukum Islam setelah al-Qurโan, mengharuskan adanya langkah penelitian yang mendalam sebagai upaya untuk menjaga kualitas kemurnian, keotentikan dan kesahihannya. Sehingga dapat di pertanggung jawabkan sebagai dasar penetapan hukum dalam Islam.
- Sesungguhnya hadis riwayat al-Darimiy yang di jadikan sebagai landasan hukum tentang larangan menerima hadiah bagi para pejabat, apabila di lihat dari kualitas sanad, maupun matannya adalah berkualitas sahih, walaupun masuk dalam katagori hadis ahad. Sehingga dengan demikian keabsahannya sebagai landasan hukum Islam dapat di terima .
- Secara tekstual maupun secara kontekstual, isi kandungan hadis yang di riwayatkan oleh Imam al-Darimiy , berintikan adanya larangan memberi atau menerima suatu hadiah yang di latar belakangi oleh adanya maksud atau niat tertentu, hubungan tertentu yang dalam istilah populer sekarang terkenal dengan adanya indikasi suap, kolusi, nepotisme dan individualistis di dalamnya. Sedang pemberian atau penerimaan hadiah yang di sebabkan oleh adanya latar belakang dasar suka rela, untuk memuliakan satu dengan yang lainnya, dan untuk menjalin perdamaian diantara sesama yang di lakukan semata-mata mengharap rida Allah Swt. Maka pemberian atau penerimaan hadiah semacam ini tidak termasuk dalam larangan, bahkan sangat di anjurkan oleh Nabi Saw.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Al-Adlabiy, Salah al-Din bin Ahmad. Manhaj
Nadq al-Matn. Beirut:Dar al-Afaq al-Jadidah, 1403 H./1983 M.
Al-โAsqalaniy, Syihab al-Din Ahmad bin โAli
bin Hajar. Tahzib al-Tahzib. Jilid III, IV, V, VI, dan VII. Beirut: Dar
al-Fikr, 1404 H./1984 M.
Al-Baghdadiy, Abu Bakar Ahmad bin โAli
al-Khatib. Tarikh Bagdad aw Madinah al-Salam, Juz X. al-Madinah
al-Munawwarah: al-Maktabah al-salafiyyah,t.th.
โAbd al-Hadi, Abu Muhammad โAbd al-Muhdi bin
โAbd al-Qadir. Turuq Takhrij Hadis Rasulullah Saw. di terjemahkan
oleh H.S. Agil Husain Munawwar dan H.Ahmad Rifqi Muchtar. Metode Takhrij
Hadis. Semarang: Dina Utama, 1994.
Al-Darimiy, al-Imam al-Kabir โAbd Allah bin
โAbd al-Rahman bin al-Fadil bin Bahram ibn โAbd al-Samad al-Tamimiy
al-Samarqandiy. Sunan al-Darimiy. Dar al-Fikr: al-Tabโah wa al-Nasyr wa
al-Tawziy, t.th.
Al-Bukhariy, Abi โAbd Allah Muhammad bin
Ismail bin Ibrahim ibn al-Mughirah. Sahih al-Bukhariy, al-Juz VII.
Beirut: Dar al-Fikr, 1401 H./1981 M.
Al-Sijistaniy, Abu Dawud Sulayman ibn
al-Asyโas. Sunan Abu Dawud, Juz IV. Beirut: Dar al-Fikr, t.th.
Al-Suyutiy, Jalal al-Din โAbd al-Rahman bin
Abi Bakr. Tabaqat al-Huffaz. Beirut: Dar al-Kutb al-โIlmiyah, 1403
H./1983 M.
Al-Tahhan. Usul al-Takhrij wa Dirasat al-Asanid.
Halb : Matbaโat al-Arabiyyah, 1398 H./1979.
Al-Zahabiy, Abu โAbd Allah Muhammad bin Ahmad
bin โUsman.Siyar Aโlam al-Nubalaโ. Cet.ke-VII; Beirut: Muโassasat
al-Risalah, 1410 H./1990 M.
As-Sibaโiy, Musthafa. As-Sunnah wa
Makanatuha Fit-Tasyriโil Islamiy. Al-Darul Qaumiyyah, t.th.
Amin,Ahmad. Islam Dari Masa Ke Masa.
Cet.ke-1 ; Bandung: CV Rasyda, 1987.
Departemen Agama RI. Al-Qurโan dan
Terjemahnya, Edisi Refisi. Surabaya: Pen. Mahkota, 1989.
Hanafi, A. Ushul Fiqh. Cet. Ke-7;
Jakarta: Widjaya, 1980.
Ibn Taymiyah,Taqiy al-Din Ahmad ibn โAbd
al-Halim. Majmuโ Fatawa li Ibn Taymiyah, Juz I. T.t.: Matabiโ Dar
al-Arabiyyah, 1398 H.
Ibn Al-Salah. โUlum al-Hadis.
Al-Madinat al-Munawwarah: al-Maktabah al-Ilmiyyah, 1972.
Ismail, M.Syuhudi. Kaidah Kesahihan Sanad
Hadis (Telaah Kritis dan Tinjauan Dengan Pendekatan Ilmu Sejarah).
Jakarta: Bulan Bintang, 1988.
โโโโโโโ-. Cara Praktis Mencari Hadis.
Jakarta: Bulan Bintang, 1991.
โโโโโโโ-. Pengantar Ilmu Hadis. Cet.
Ke-2; Bandung: Angkasa, 1991.
Rahman, Fatchur. Ikhtisar Mushthalhul
Hadits. Cet.ke-7 ; Bandung: PT Al-Maโarif, 1991.
Wensinck, Arnold John. Concordance et
Indices de La Tradition Musulmane, di terjemahkan oleh Muhammad Fuโad โAbd
al-Baqiy dengan judul, al-Muโjam al-Mufahras li Alfaz al-Hadis
al-Nabawiy, Juz IV. Leiden : E.J. Brill, 1943.
[1] Lihat M. Syuhudi
Ismail, Kaidah Kesahihan Sanad Hadis (Telaah Kritis dan Tinjauan dengan
Pendekatan Ilmu Sejarah)( Jakarta: Bulan Bintang, 1988), h. 85-8.
[2] Departemen Agama RI., Al-Qurโan
Dan Terjemahnya, Edisi Revisi ( Surabaya: Pen.Mahkota, 1989),h.916.
[4] Lihat Abu Dawud
Sulayman Ibn al-Asyโas al-Sijistaniy, Sunan Abu Dawud, Juz IV (
Beirut:Dar al-Fikr, t.th.), h. 328.
[5] Lihat Ahmad Amin , Islam
Dari Masa Ke Masa ( Cet. Ke-1; Bandung: CV. Rasyda, 1987), h. 104.
[6] Lihat Taqiy al-Din
Ahmad Ibn โAbd al-Halim Ibn Taymiyah, Majmuโ Fatawa Li Ibn Taymiyah, Juz
I (T.t.: Matabiโ Dar al-Arabiyyah, 1398 H.), h. 252.
[7] Lihat al-Tahhan, Usul
al-Takhrij wa Dirasat al-Asanid (Halb : Matbaโat al-โArabiyyah, 1398
H./1979 M.), h. 9.
[8] Lihat M. Syuhudi
Ismail, Cara Praktis Mencari Hadis ( Jakarta: Bulan Bintang, 1991), h.
17.
[9] Lihat Abu Muhammad โAbd
al-Muhdi bin โAbd al-Qadir bin โAbd al-Hadi, Turuq Takhrij Hadis
Rasulullah Saw., di terjemahkan oleh H.S. Agil Husain Munawwar dan H. Ahmad
Rifqi Muchtar, Metode Takhrij Hadis ( Cet. Ke-1; Semarang:Dina Utama,
1994), h. 122.
[10] Lihat Arnold John
Wensinck, Concordance et Indices de La Tradition Musulmane, di
terjemahkan oleh Muhammad Fuโad โAbd al-Baqiy dengan judul, al-Muโjam
al-Mufahras li Alfaz al-Hadis al-Nabawiy, Juz IV ( Leiden:
E.J.Brill, 1943),h. 377.
[11] Lihat Abi โAbd Allah
Muhammad bin Ismail bin Ibrahim ibn al-Mughirah al-Bukhariy, Sahih
al-Bukhariy, al-Juz VII ( Beirut: Dar al-Fikr, 1401 H./1981 M.), h. 219.
[12] Lihat al-Imam al-Kabir
โAbd Allah bin โAbd al-Rahman bin al-Fadil bin Bahram ibn โAbd al-Samad
al-Tamimiy al-Samarqandiy al-Daramiy, Sunan al-Darimiy (Dar al-Fikr:
al-Tabaโah wa al-Nasyr wa al-Tawziy, t.th.), h. 232.
[13] Ibid., h. 394.
[14] Lihat M. Syuhudi
Ismail, Pengantar Ilmu Hadis ( Cet. Ke-2; Bandung: Angkasa, 1991) , h.
141.
[15] Lihat Fatchur Rahman, Ikhtisar
Mushthalahul Hadits ( Cet. Ke-7 ; Bandung: PT Al-maโarif,1991),h. 77.
[16] Lihat Syihab al-Din
Ahmad bin โAli Ibn Hajar al-Asqalaniy, Tahzib al-Tahdib, Jilid V (
Cet.1; Beirut: Dar al-Fikr al-Thabaโah wa al-Nasyr wa al-Tauziy, 1984 M./1404
H.), h. 258.
[17] Lihat Abu Bakar Ahmad
bin โAli al-Khatibal-Bagdadiy, Tarikh Bagdad aw Madinah al-Salam, Juz X
(al-Madinah al-Munawwarah: al-Maktabah al-Salafiyyah, t.th.), h.29 dan 32.
[18] Lihat al-Asqalaniy,
Op.Cit., Jilid II, h. 379.
[19] Lihat Abu โAmir
โUsmanbin โAbd al-Rahman ibn al-Salah, โUlum al-Hadis ( al-Madinat
al-Munawwarah: al-Maktabah al-Ilmiyyah, 1972 M.), h. 122.
[20] Lihat Abu โAbd Allah
Muhammad bin Ahmad bin โUsman al-Zahabiy, Siyar Aโlam al-Nubalaโ
(Cet.ke-VII; Beirut: Muโassasat al-Risalah, 1410 H./1990 M.), h. 320-24.
[21] Lihat Ibn al-Salah, Op.Cit.,
h. 56.
[22] Lihat al-Asqalaniy, Op.Cit.,
Jilid IV, h. 307.
[23] Lihat al-Asqalaniy, Ibid.,
h. 308.
[24] Lihat al-Zahabiy,
Siyar, Juz V, Op.Cit., h. 326-28.
[25] Lihat al-Asqalaniy, Op.Cit.,
h. 397-98.
[26] Lihat Jalal al-Din
โAbd al-Rahman bin Abi Bakr al-Suyutiy, Tabaqat al-Huffaz (Beirut: Dar
al-Kutub al-โIlmiyah, 1403 H./1983 M.), h.49-50.
[27] Lihat al-Asqalaniy, Op.Cit.,
Jilid VII, h. 163-66.
[28] Lihat
al-Zahabiy, Siyar, Op.Cit.,h. 436.
[29] Lihat al-Asqalaniy, Op.Cit.,
Jilid III. , h. 44.
[30] Lihat al-Asqalaniy, Op.Cit.,
Jilid IV, h. 344.
[31] Ibid., Jilid
III, h. 44
[32] Lihat Salah al-Din bin
Ahmad al-Adlabiy, Manhaj al-Naqd al-Matn ( Beiru: Dar al-Afaq
al-Jadidah, 1403 H./1983 M.),h.254.
[33] Lihat M.Syuhudi
Ismail, Pengantar Ilm Hadis, Op.Cit., h.178.
[34] Lihat Musthafa
As-Sibaโiy, As-Sunnah wa Makanatuha Fit โ Tasyriโil Islamiy (al-Darul
Qaumiyyah, t.th.), h. 369.
[35] Lihat A. Hanafie, Ushul
Fiqh (Cet.ke-7; Jakarta:Widjaya, 1980),h.50.
[36] Sholeh
Ahmad
[ ุต: 307 ] ุจุงุจ ููู ุงูุญุงูู
ุนู ุงูุฑุดูุฉ ูุงุชุฎุงุฐ ุญุงุฌุจ ูุจุงุจู ูู ู
ุฌูุณ ุญูู
ู
3896 - ( ุนู ุฃุจู ูุฑูุฑุฉ ูุงู : ูุงู ุฑุณูู ุงููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู : { ูุนูุฉ ุงููู ุนูู ุงูุฑุงุดู ูุงูู ุฑุชุดู ูู ุงูุญูู } ุฑูุงู ุฃุญู ุฏ ูุฃุจู ุฏุงูุฏ ูุงูุชุฑู ุฐู ) . 3897 - ( ูุนู ุนุจุฏ ุงููู ุจู ุนู ุฑู ูุงู : ูุงู ุฑุณูู ุงููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู : { ูุนูุฉ ุงููู ุนูู ุงูุฑุงุดู ูุงูู ุฑุชุดู } ุฑูุงู ุงูุฎู ุณุฉ ุฅูุง ุงููุณุงุฆู ูุตุญุญู ุงูุชุฑู ุฐู ) . 3898 - ( ูุนู ุซูุจุงู ูุงู : { ูุนู ุฑุณูู ุงููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ุงูุฑุงุดู ูุงูู ุฑุชุดู ูุงูุฑุงุฆุด ุ ูุนูู ุงูุฐู ูู ุดู ุจูููู ุง } ุฑูุงู ุฃุญู ุฏ ) . 3899 - ( ูุนู ุนู ุฑู ุจู ู ุฑุฉ ูุงู : ุณู ุนุช ุฑุณูู ุงููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ูููู : { ู ุง ู ู ุฅู ุงู ุฃู ูุงู ูุบูู ุจุงุจู ุฏูู ุฐูู ุงูุญุงุฌุฉ ูุงูุฎูุฉ ูุงูู ุณููุฉ ุฅูุง ุฃุบูู ุงููู ุฃุจูุงุจ ุงูุณู ุงุก ุฏูู ุฎูุชู ูุญุงุฌุชู ูู ุณููุชู } ุฑูุงู ุฃุญู ุฏ ูุงูุชุฑู ุฐู ) . |
| ||
[ ุต: 307 ] ุจูุงุจู ูููููู ุงููุญูุงููู
ู ุนููู ุงูุฑููุดูููุฉู ููุงูุชููุฎูุงุฐู ุญูุงุฌูุจู ููุจูุงุจููู ููู ู
ูุฌูููุณู ุญูููู
ููู 3896 - ( ุนููู ุฃูุจูู ููุฑูููุฑูุฉู ููุงูู : ููุงูู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู : { ููุนูููุฉู ุงูููููู ุนูููู ุงูุฑููุงุดูู ููุงููู ูุฑูุชูุดูู ููู ุงููุญูููู ู } ุฑูููุงูู ุฃูุญูู ูุฏู ููุฃูุจูู ุฏูุงููุฏ ููุงูุชููุฑูู ูุฐูููู ) . 3897 - ( ููุนููู ุนูุจูุฏู ุงูููููู ุจููู ุนูู ูุฑูู ููุงูู : ููุงูู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู : { ููุนูููุฉู ุงูููููู ุนูููู ุงูุฑููุงุดูู ููุงููู ูุฑูุชูุดูู } ุฑูููุงูู ุงููุฎูู ูุณูุฉู ุฅูููุง ุงููููุณูุงุฆููู ููุตูุญููุญููู ุงูุชููุฑูู ูุฐูููู ) . 3898 - ( ููุนููู ุซูููุจูุงูู ููุงูู : { ููุนููู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู ุงูุฑููุงุดููู ููุงููู ูุฑูุชูุดููู ููุงูุฑููุงุฆูุดู ุ ููุนูููู ุงูููุฐูู ููู ูุดูู ุจูููููููู ูุง } ุฑูููุงูู ุฃูุญูู ูุฏู ) . 3899 - ( ููุนููู ุนูู ูุฑูู ุจููู ู ูุฑููุฉู ููุงูู : ุณูู ูุนูุชู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู ููููููู : { ู ูุง ู ููู ุฅู ูุงู ู ุฃููู ููุงูู ููุบููููู ุจูุงุจููู ุฏูููู ุฐูููู ุงููุญูุงุฌูุฉู ููุงููุฎููููุฉู ููุงููู ูุณูููููุฉู ุฅูููุง ุฃูุบููููู ุงูููููู ุฃูุจูููุงุจู ุงูุณููู ูุงุกู ุฏูููู ุฎููููุชููู ููุญูุงุฌูุชููู ููู ูุณูููููุชููู } ุฑูููุงูู ุฃูุญูู ูุฏู ููุงูุชููุฑูู ูุฐูููู ) . |
| ||
[ ุต: 307 ] ุจุงุจ ููู ุงูุญุงูู
ุนู ุงูุฑุดูุฉ ูุงุชุฎุงุฐ ุญุงุฌุจ ูุจุงุจู ูู ู
ุฌูุณ ุญูู
ู 3896 - ( ุนู ุฃุจู ูุฑูุฑุฉ ูุงู : ูุงู ุฑุณูู ุงููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู : { ูุนูุฉ ุงููู ุนูู ุงูุฑุงุดู ูุงูู ุฑุชุดู ูู ุงูุญูู } ุฑูุงู ุฃุญู ุฏ ูุฃุจู ุฏุงูุฏ ูุงูุชุฑู ุฐู ) . 3897 - ( ูุนู ุนุจุฏ ุงููู ุจู ุนู ุฑู ูุงู : ูุงู ุฑุณูู ุงููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู : { ูุนูุฉ ุงููู ุนูู ุงูุฑุงุดู ูุงูู ุฑุชุดู } ุฑูุงู ุงูุฎู ุณุฉ ุฅูุง ุงููุณุงุฆู ูุตุญุญู ุงูุชุฑู ุฐู ) . 3898 - ( ูุนู ุซูุจุงู ูุงู : { ูุนู ุฑุณูู ุงููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ุงูุฑุงุดู ูุงูู ุฑุชุดู ูุงูุฑุงุฆุด ุ ูุนูู ุงูุฐู ูู ุดู ุจูููู ุง } ุฑูุงู ุฃุญู ุฏ ) . 3899 - ( ูุนู ุนู ุฑู ุจู ู ุฑุฉ ูุงู : ุณู ุนุช ุฑุณูู ุงููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ูููู : { ู ุง ู ู ุฅู ุงู ุฃู ูุงู ูุบูู ุจุงุจู ุฏูู ุฐูู ุงูุญุงุฌุฉ ูุงูุฎูุฉ ูุงูู ุณููุฉ ุฅูุง ุฃุบูู ุงููู ุฃุจูุงุจ ุงูุณู ุงุก ุฏูู ุฎูุชู ูุญุงุฌุชู ูู ุณููุชู } ุฑูุงู ุฃุญู ุฏ ูุงูุชุฑู ุฐู ) . |
ุงูุญุงุดูุฉ ุฑูู : 1 |
ุญุฏูุซ ุฃุจู ูุฑูุฑุฉ ุฃุฎุฑุฌู ุฃูุถุง ุงุจู ุญุจุงู ูุตุญุญู ูุญุณูู ุงูุชุฑู
ุฐู . ููุฏ ุนุฒุงู ุงูุญุงูุธ ูู ( ุจููุบ ุงูู
ุฑุงู
) ุฅูู ุฃุญู
ุฏ ูุงูุฃุฑุจุนุฉ ููู ููู
ุ ูุฅูู ููุณ ูู ุณูู ุฃุจู ุฏุงูุฏ ุบูุฑ ุญุฏูุซ ุงุจู ุนู
ุฑู ุงูู
ุฐููุฑ ุ ูููู
ุฃูุถุง ุจุนุถ ุงูุดุฑุงุญ ููุงู : ุฅู ุฃุจุง ุฏุงูุฏ ุฒุงุฏ ูู ุฑูุงูุชู ูุญุฏูุซ ุงุจู ุนู
ุฑู ููุธ " ูู ุงูุญูู
" ูููุณุช ุชูู ุงูุฒูุงุฏุฉ ุนูุฏ ุฃุจู ุฏุงูุฏ ุจู ููุธู { ูุนู ุฑุณูู ุงููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู
ุงูุฑุงุดู ูุงูู
ุฑุชุดู } ูุงู ุงุจู ุฑุณูุงู ูู ุดุฑุญ ุงูุณูู : ูุฒุงุฏ ุงูุชุฑู
ุฐู ูุงูุทุจุฑุงูู ุจุฅุณูุงุฏ ุฌูุฏ " ูู ุงูุญูู
" ูุญุฏูุซ ุงุจู ุนู
ุฑู ุฃุฎุฑุฌู ุฃูุถุง ุงุจู ุญุจุงู ูุงูุทุจุฑุงูู ูุงูุฏุงุฑูุทูู ูุงู ุงูุชุฑู
ุฐู : ูููุงู ุงูุฏุงุฑู
ู . ูุฅุณูุงุฏู ูุง ู
ุทุนู ููู ุ ูุฅู ุฃุจุง ุฏุงูุฏ ูุงู . : ุญุฏุซูุง ุฃุญู
ุฏ ุจู ูููุณ ุ ูุนูู ุงููุฑุจูุนู : ุญุฏุซูุง ุงุจู ุฃุจู ุฐุฆุจ ุนู ุงูุญุงุฑุซ ุจู ุนุจุฏ ุงูุฑุญู
ู ุ ูุนูู ุงููุฑุดู ุงูุนุงู
ุฑู ุฎุงู ุงุจู ุฃุจู ุฐุฆุจ ุฐูุฑู ุงุจู ุญุจุงู ูู ุงูุซูุงุช ุนู ุฃุจู ุณูู
ุฉ ุ ูุนูู ุงุจู ุนุจุฏ ุงูุฑุญู
ู ุนู ุนุจุฏ ุงููู ุจู ุนู
ุฑู ุจู ุงูุนุงุต . ูุญุฏูุซ ุซูุจุงู ุฃุฎุฑุฌู ุฃูุถุง ุงูุญุงูู ููู ุฅุณูุงุฏู ููุซ ุจู ุฃุจู ุณููู ูุงู ุงูุจุฒุงุฑ : ุฅูู ุชูุฑุฏ ุจู . ููุงู ูู ู ุฌู ุน ุงูุฒูุงุฆุฏ : ุฅูู ุฃุฎุฑุฌู ุฃุญู ุฏ ูุงูุจุฒุงุฑ ูุงูุทุจุฑุงูู ูู ุงููุจูุฑ ุ ููู ุฅุณูุงุฏู ุฃุจู ุงูุฎุทุงุจ ููู ู ุฌููู ุง ูู . ููู ุงูุจุงุจ [ ุต: 308 ] ุนู ุนุจุฏ ุงูุฑุญู ู ุจู ุนูู ุนูุฏ ุงูุญุงูู ูุนู ุนุงุฆุดุฉ ูุฃู ุณูู ุฉ ุฃุดุงุฑ ุฅูููู ุง ุงูุชุฑู ุฐู . ูุงู ูู ุงูุชูุฎูุต : ููุธุฑ ู ู ุฎุฑุฌูู ุง . ูุญุฏูุซ ุนู ุฑู ุจู ู ุฑุฉ ุฃุฎุฑุฌู ุฃูุถุง ุงูุญุงูู ูุงูุจุฒุงุฑ ููู ุงูุจุงุจ ุนู ุฃุจู ู ุฑูู ุงูุฃุฒุฏู ู ุฑููุนุง ุฃุฎุฑุฌู ุฃุจู ุฏุงูุฏ ูุงูุชุฑู ุฐู ุจููุธ { ู ู ุชููู ุดูุฆุง ู ู ุฃู ุฑ ุงูู ุณูู ูู ูุงุญุชุฌุจ ุนู ุญุงุฌุชูู ููููุฑูู ุงุญุชุฌุจ ุงููู ุฏูู ุญุงุฌุชู } ูุงู ุงูุญุงูุธ ูู ุงููุชุญ : ุฅู ุณูุฏู ุฌูุฏ . ูุนู ุงุจู ุนุจุงุณ ุนูุฏ ุงูุทุจุฑุงูู ูู ุงููุจูุฑ ุจููุธ { ุฃูู ุง ุฃู ูุฑ ุงุญุชุฌุจ ุนู ุงููุงุณ ูุฃูู ูู ุงุญุชุฌุจ ุงููู ุนูู ููู ุงูููุงู ุฉ } ูุงู ุงุจู ุฃุจู ุญุงุชู : ูู ุญุฏูุซ ู ููุฑ ูููู : ( ุนูู ุงูุฑุงุดู ) ูู ุฏุงูุน ุงูุฑุดูุฉ ุ ูุงูู ุฑุชุดู : ุงููุงุจุถ ููุง ุ ูุงูุฑุงุฆุด : ูู ู ุง ุฐูุฑู ูู ุงูุฑูุงูุฉ ุงูุชู ูู ุงูุจุงุจ ูุงู ุงุจู ุฑุณูุงู : ููุฏุฎู ูู ุฅุทูุงู ุงูุฑุดูุฉ ููุญุงูู ูุงูุนุงู ู ุนูู ุฃุฎุฐ ุงูุตุฏูุงุช ููู ุญุฑุงู ุจุงูุฅุฌู ุงุน ุง ูู . ูุงู ุงูุฅู ุงู ุงูู ูุฏู ูู ุงูุจุญุฑ ูู ูุชุงุจ ุงูุฅุฌุงุฑุงุช ู ูู : ู ุณุฃูุฉ : ูุชุญุฑู ุฑุดูุฉ ุงูุญุงูู ุฅุฌู ุงุนุง ููููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู : " ูุนู ุงููู ุงูุฑุงุดู ูุงูู ุฑุชุดู " ูุงู ุงูุฅู ุงู ูุญูู : ูููุณู ูููุนูุฏ . ูุงูุฑุงุดู ุฅู ุทูุจ ุจุงุทูุง ุนู ู ุงูุฎุจุฑ . ูุงู ุงูู ูุตูุฑ ุจุงููู ูุฃุจู ุฌุนูุฑ ูุจุนุถ ุฃุตุญุงุจ ุงูุดุงูุนู : ูุฅู ุทูุจ ุจุฐูู ุญูุง ู ุฌู ุนุง ุนููู ุฌุงุฒ . ููู : ูุธุงูุฑ ุงูู ุฐูุจ ุงูู ูุน ูุนู ูู ุงูุฎุจุฑ ูุฅู ูุงู ู ุฎุชููุง ููู ูุงูุจุงุทู ุฅุฐ ูุง ุชุฃุซูุฑ ูุญูู ู ุง ูู . ููุช : ูุงูุชุฎุตูุต ูุทุงูุจ ุงูุญู ุจุฌูุงุฒ ุชุณููู ุงูุฑุดูุฉ ู ูู ููุญุงูู ูุง ุฃุฏุฑู ุจุฃู ู ุฎุตุต ุ ูุงูุญู ุงูุชุญุฑูู ู ุทููุง ุฃุฎุฐุง ุจุนู ูู ุงูุญุฏูุซ ุ ูู ู ุฒุนู ุงูุฌูุงุฒ ูู ุตูุฑุฉ ู ู ุงูุตูุฑ ูุฅู ุฌุงุก ุจุฏููู ู ูุจูู ูุฅูุง ูุงู ุชุฎุตูุตู ุฑุฏุง ุนููู ุ ูุฅู ุงูุฃุตู ูู ู ุงู ุงูู ุณูู ุงูุชุญุฑูู : { ููุง ุชุฃูููุง ุฃู ูุงููู ุจูููู ุจุงูุจุงุทู } ูุง ูุญู ู ุงู ุงู ุฑุฆ ู ุณูู ุฅูุง ุจุทูุจุฉ ู ู ููุณู " ููุฏ ุงูุถู ุฅูู ูุฐุง ุงูุฃุตู ููู ุงูุฏุงูุน ุฅูู ุง ุฏูุนู ูุฃุญุฏ ุฃู ุฑูู : ุฅู ุง ูููุงู ุจู ุญูู ุงููู ุฅู ูุงู ู ุญูุง ูุฐูู ูุง ูุญู ูุฃู ุงูู ุฏููุน ูู ู ูุงุจูุฉ ุฃู ุฑ ูุงุฌุจ ุฃูุฌุจ ุงููู ุนุฒ ูุฌู ุนูู ุงูุญุงูู ุงูุตุฏุน ุจู ุ ูููู ูุง ููุนู ุญุชู ูุฃุฎุฐ ุนููู ุดูุฆุง ู ู ุงูุญุทุงู ูุฅู ูุงู ุงูุฏูุน ููู ุงู ู ู ุตุงุญุจู ูููุงู ุจู ุฎูุงู ู ุง ุดุฑุนู ุงููู ุฅู ูุงู ู ุจุทูุง ูุฐูู ุฃูุจุญ ูุฃูู ู ุฏููุน ูู ู ูุงุจูุฉ ุฃู ุฑ ู ุญุธูุฑ ููู ุฃุดุฏ ุชุญุฑูู ุง ู ู ุงูู ุงู ุงูู ุฏููุน ููุจุบู ูู ู ูุงุจูุฉ ุงูุฒูุง ุจูุง ; ูุฃู ุงูุฑุดูุฉ ูุชูุตู ุจูุง ุฅูู ุฃูู ู ุงู ุงูุบูุฑ ุงูู ูุฌุจ ูุฅุญุฑุงุฌ ุตุฏุฑู ูุงูุฅุถุฑุงุฑ ุจู ุจุฎูุงู ุงูู ุฏููุน ุฅูู ุงูุจุบู ุ ูุงูุชูุณู ุจู ุฅูู ุดูุก ู ุญุฑู ููู ุงูุฒูุง ูููู ู ุณุชูุฐ ูููุงุนู ูุงูู ูุนูู ุจู ุ ููู ุฃูุถุง ุฐูุจ ุจูู ุงูุนุจุฏ ูุฑุจู ุ ููู ุฃุณู ุญ ุงูุบุฑู ุงุก ููุณ ุจูู ุงูุนุงุตู ูุจูู ุงูู ุบูุฑุฉ ุฅูุง ุงูุชูุจุฉ ุ ู ุง ุจููู ูุจูู ุงููู ูุจูู ุงูุฃู ุฑูู ุจูู ุจุนูุฏ ูู ู ุงูุฃุฏูุฉ ุงูุฏุงูุฉ ุนูู ุชุญุฑูู ุงูุฑุดูุฉ ู ุง ุญูุงู ุงุจู ุฑุณูุงู ูู ุดุฑุญ ุงูุณูู ุนู ุงูุญุณู ูุณุนูุฏ ุจู ุฌุจูุฑ ุฃููู ุง ูุณุฑุง ูููู ุชุนุงูู: { ุฃูุงููู ููุณุญุช } ุจุงูุฑุดูุฉ . ูุญูู ุนู ู ุณุฑูู ุนู ุงุจู ู ุณุนูุฏ ุฃูู ูู ุง ุณุฆู ุนู ุงูุณุญุช : ุฃูู ุงูุฑุดูุฉ ุ ููุงู : ูุง { ูู ู ูู ูุญูู ุจู ุง ุฃูุฒู ุงููู ูุฃููุฆู ูู ุงููุงูุฑูู ุ } ูุงูุธุงูู ูู ุ ูุงููุงุณููู ูููู ุงูุณุญุช [ ุต: 309 ] ุฃู ูุณุชุนููู ุงูุฑุฌู ุนูู ู ุธูู ุชู ูููุฏู ูู ูุฅู ุฃูุฏู ูู ููุง ุชูุจู ููุงู ุฃุจู ูุงุฆู ุดููู ุจู ุณูู ุฉ ุฃุญุฏ ุฃุฆู ุฉ ุงูุชุงุจุนูู : ุงููุงุถู ุฅุฐุง ุฃุฎุฐ ุงููุฏูุฉ ููุฏ ุฃูู ุงูุณุญุช ุ ูุฅุฐุง ุฃุฎุฐ ุงูุฑุดูุฉ ุจูุบุช ุจู ุงูููุฑ . ุฑูุงู ุงุจู ุฃุจู ุดูุจุฉ ุจุฅุณูุงุฏ ุตุญูุญ ุง ูู . ู ุง ุญูุงู ุงุจู ุฑุณูุงู . ููุฏู ุนูู ุงูู ูุน ู ู ูุจูู ุงููุฏูุฉ ู ู ุงุณุชุนุงู ุจูุง ุนูู ุฏูุน ู ุธูู ุชู ู ุง ุฃุฎุฑุฌู ุฃุจู ุฏุงูุฏ ุนู ุฃุจู ุฃู ุงู ุฉ ุนู ุงููุจู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ูุงู : { ู ู ุดูุน ูุฃุฎูู ุดูุงุนุฉ ูุฃูุฏู ูู ูุฏูุฉ ุนูููุง ููุจููุง ููุฏ ุฃุชู ุจุงุจุง ุนุธูู ุง ู ู ุฃุจูุงุจ ุงูุฑุจุง } ููู ุฅุณูุงุฏู ุงููุงุณู ุจู ุนุจุฏ ุงูุฑุญู ู ุฃุจู ุนุจุฏ ุงูุฑุญู ู ุงูุฃู ูู ู ููุงูู ุงูุดุงู ู ูููู ู ูุงู . ููุฏู ุนูู ุชุญุฑูู ูุจูู ู ุทูู ุงููุฏูุฉ ุนูู ุงูุญุงูู ูุบูุฑู ู ู ุงูุฃู ุฑุงุก ุญุฏูุซ { ูุฏุงูุง ุงูุฃู ุฑุงุก ุบููู } ุฃุฎุฑุฌู ุงูุจูููู ูุงุจู ุนุฏู ู ู ุญุฏูุซ ุฃุจู ุญู ูุฏ ูุงู ุงูุญุงูุธ : ูุฅุณูุงุฏู ุถุนูู ููุนู ูุฌู ุงูุถุนู ุฃูู ู ู ุฑูุงูุฉ ุฅุณู ุงุนูู ุจู ุนูุงุด ุนู ุฃูู ุงูุญุฌุงุฒ . ูุฃุฎุฑุฌู ุงูุทุจุฑุงูู ูู ุงูุฃูุณุท ู ู ุญุฏูุซ ุฃุจู ูุฑูุฑุฉ ุ ูุงู ุงูุญุงูุธ : ูุฅุณูุงุฏู ุฃุดุฏ ุถุนูุง . ูุฃุฎุฑุฌู ุณููุฏ ุจู ุฏุงูุฏ ูู ุชูุณูุฑู ุนู ุนุจูุฏุฉ ุจู ุณููู ุงู ุนู ุฅุณู ุงุนูู ุจู ู ุณูู ุนู ุงูุญุณู ุนู ุฌุงุจุฑ ูุฅุณู ุงุนูู ุถุนูู ูุฃุฎุฑุฌู ุงูุฎุทูุจ ูู ุชูุฎูุต ุงูู ุชุดุงุจู ู ู ุญุฏูุซ ุฃูุณ ุจููุธ { ูุฏุงูุง ุงูุนู ุงู ุณุญุช } ููุฏ ุชูุฏู ูู ูุชุงุจ ุงูุฒูุงุฉ ูู ุจุงุจ ุงูุนุงู ููู ุนูููุง ุญุฏูุซ ุจุฑูุฏุฉ ุนู ุงููุจู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ุจููุธ { ู ู ุงุณุชุนู ููุงู ุนูู ุนู ู ูุฑุฒููุงู ุฑุฒูุง ูู ุง ุฃุฎุฐู ุจุนุฏ ุฐูู ููู ุบููู } ุฃุฎุฑุฌู ุฃุจู ุฏุงูุฏ ุ ููุฏ ุจูุจ ุงูุจุฎุงุฑู ูู ุฃุจูุงุจ ุงููุถุงุก : ุจุงุจ ูุฏุงูุง ุงูุนู ุงู ุ ูุฐูุฑ ุญุฏูุซ ุงุจู ุงููุชุจูุฉ ุงูู ุดููุฑ ุ ูุงูุธุงูุฑ ุฃู ุงููุฏุงูุง ุงูุชู ุชูุฏู ูููุถุงุฉ ููุญููู ูู ููุน ู ู ุงูุฑุดูุฉ ; ูุฃู ุงูู ูุฏู ุฅุฐุง ูู ููู ู ุนุชุงุฏุง ููุฅูุฏุงุก ุฅูู ุงููุงุถู ูุจู ููุงูุชู ูุง ููุฏู ุฅููู ุฅูุง ูุบุฑุถ ุ ููู ุฅู ุง ุงูุชููู ุจู ุนูู ุจุงุทูู ุ ุฃู ุงูุชูุตู ููุฏูุชู ูู ุฅูู ุญูู ุ ูุงููู ุญุฑุงู ูู ุง ุชูุฏู ูุฃูู ุงูุฃุญูุงู ุฃู ูููู ุทุงูุจุง ููุฑุจู ู ู ุงูุญุงูู ูุชุนุธูู ู ููููุฐ ููุงู ู ุ ููุง ุบุฑุถ ูู ุจุฐูู ุฅูุง ุงูุงุณุชุทุงูุฉ ุนูู ุฎุตูู ู ุฃู ุงูุฃู ู ู ู ู ุทุงูุจุชูู ูู ููุญุชุดู ู ู ู ูู ุญู ุนููู ููุฎุงูู ู ู ูุง ูุฎุงูู ูุจู ุฐูู ุ ููุฐู ุงูุฃุบุฑุงุถ ูููุง ุชุฆูู ุฅูู ู ุง ุขูุช ุฅููู ุงูุฑุดูุฉ . ูููุญุฐุฑ ุงูุญุงูู ุงูู ุชุญูุธ ูุฏููู ุงูู ุณุชุนุฏ ูููููู ุจูู ูุฏู ุฑุจู ู ู ูุจูู ูุฏุงูุง ู ู ุฃูุฏู ุฅููู ุจุนุฏ ุชูููู ูููุถุงุก ุ ูุฅู ููุฅุญุณุงู ุชุฃุซูุฑุง ูู ุทุจุน ุงูุฅูุณุงู ุ ูุงููููุจ ู ุฌุจููุฉ ุนูู ุญุจ ู ู ุฃุญุณู ุฅูููุง ุ ูุฑุจู ุง ู ุงูุช ููุณู ุฅูู ุงูู ูุฏู ุฅููู ู ููุง ูุคุซุฑ ุงูู ูู ุนู ุงูุญู ุนูุฏ ุนุฑูุถ ุงูู ุฎุงุตู ุฉ ุจูู ุงูู ูุฏู ูุจูู ุบูุฑู ูุงููุงุถู ูุง ูุดุนุฑ ุจุฐูู ููุธู ุฃูู ูู ูุฎุฑุฌ ุนู ุงูุตูุงุจ ุจุณุจุจ ู ุง ูุฏ ุฒุฑุนู ุงูุฅุญุณุงู ูู ููุจู ุ ูุงูุฑุดูุฉ ูุง ุชูุนู ุฒูุงุฏุฉ ุนูู ูุฐุง ุ ูู ู ูุฐู ุงูุญูุซูุฉ ุงู ุชูุนุช ุนู ูุจูู ุงููุฏุงูุง ุจุนุฏ ุฏุฎููู ูู ุงููุถุงุก ู ู ู ูุงู ููุฏู ุฅูู ูุจู ุงูุฏุฎูู ููู ุจู ู ู ุงูุฃูุงุฑุจ ูุถูุง ุนู ุณุงุฆุฑ ุงููุงุณ ุ ููุงู ูู ุฐูู ู ู ุงูู ูุงูุน ู ุง ูุง ูุชุณุน ุงูู ูุงู ูุจุณุทู ุ ุฃุณุฃู ุงููู ุฃู ูุฌุนูู ุฎุงูุตุง ููุฌูู ููุฏ ุฐูุฑ ุงูู ุบุฑุจู ูู ุดุฑุญ ( ุจููุบ ุงูู ุฑุงู ) ูู ุดุฑุญ ุญุฏูุซ ุงูุฑุดูุฉ [ ุต: 310 ] ููุงู ุง ูู ุบุงูุฉ ุงูุณููุท ููุงู ู ุง ู ุนูุงู : ุฅูู ูุฌูุฒ ุฃู ูุฑุดู ู ู ูุงู ูุชูุตู ุจุงูุฑุดูุฉ ุฅูู ููู ุญู ุฃู ุฏูุน ุจุงุทู ุ ููุฐูู ูุงู : ูุฌูุฒ ููู ุฑุชุดู ุฃู ูุฑุชุดู ุฅุฐุง ูุงู ุฐูู ูู ุญู ูุง ููุฒู ู ูุนูู ุ ููุฐุง ุฃุนู ู ู ุง ูุงูู ุงูู ูุตูุฑ ุจุงููู ูู ู ู ุนู ูู ุง ุชูุฏู ุช ุงูุญูุงูุฉ ูุฐูู ุนููู ; ูุฃููู ุฎุตูุง ุงูุฌูุงุฒ ุจุงูุฑุงุดู ููุฐุง ุนู ู ู ูู ุงูุฑุงุดู ูุงูู ุฑุชุดู ุ ููู ุชุฎุตูุต ุจุฏูู ู ุฎุตุต ูู ุนุงุฑุถุฉ ูุนู ูู ุงูุญุฏูุซ ุจู ุญุถ ุงูุฑุฃู ุงูุฐู ููุณ ุนููู ุฃุซุงุฑุฉ ู ู ุนูู ุ ููุง ูุบุชุฑ ุจู ุซู ูุฐุง ุฅูุง ู ู ูุง ูุนุฑู ููููุฉ ุงูุงุณุชุฏูุงู ุ ูุงููุงุฆู ุฑุญู ู ุงููููุงู ูุงุถูุง ูููู : ( ูุงูุฎูุฉ ) ูู ุงูููุงูุฉ : ุงูุฎูุฉ ุจุงููุชุญ : ุงูุญุงุฌุฉ ูุงูููุฑ ููููู ุงูุนุทู ุนูู ู ุง ูุจูู ู ู ุนุทู ุงูุนุงู ุนูู ุงูุฎุงุต ููู ุงูุญุฏูุซ ุฏููู ุนูู ุฃูู ูุง ูุญู ุงุญุชุฌุงุจ ุฃููู ุงูุฃู ุฑ ุนู ุฃูู ุงูุญุงุฌุงุช . ูุงู ุงูุดุงูุนู ูุฌู ุงุนุฉ : ุฅูู ููุจุบู ููุญุงูู ุฃู ูุง ูุชุฎุฐ ุญุงุฌุจุง ุ ูุงู ูู ุงููุชุญ : ูุฐูุจ ุขุฎุฑูู ุฅูู ุฌูุงุฒู ุ ูุญู ู ุงูุฃูู ุนูู ุฒู ู ุณููู ุงููุงุณ ูุงุฌุชู ุงุนูู ุนูู ุงูุฎูุฑ ูุทูุงุนูุชูู ููุญุงูู . ููุงู ุขุฎุฑูู : ุจู ูุณุชุญุจ ุงูุงุญุชุฌุงุจ ุญููุฆุฐ ูุชุฑุชูุจ ุงูุฎุตูู ูู ูุน ุงูู ุณุชุทูู ูุฏูุน ุงูุดุฑ . ูููู ุงุจู ุงูุชูู ุนู ุงูุฏุงูุฏู ูุงู : ุงูุฐู ุฃุญุฏุซู ุงููุถุงุฉ ู ู ุดุฏุฉ ุงูุงุญุชุฌุงุจ ูุฅุฏุฎุงู ุจุทุงุฆู ู ู ุงูุฎุตูู ูู ููู ู ู ูุนู ุงูุณูู ุง ูู ููุช : ุตุฏู ูู ููู ู ู ูุนู ุงูุณูู ุ ูููู ู ู ููุง ุจู ุซู ุฑุฌุงู ุงูุณูู ูู ุฃุฎุฑ ุงูุฒู ุงู ุ ูุฅู ุงููุงุณ ุงุดุชุบููุง ุจุงูุฎุตูู ุฉ ูุจุนุถูู ุจุนุถุง ุ ููู ูู ูุญุชุฌุจ ุงูุญุงูู ูุฏุฎู ุนููู ุงูุฎุตูู ููุช ุทุนุงู ู ูุดุฑุงุจู ูุฎููู ุจุฃููู ูุตูุงุชู ุงููุงุฌุจุฉ ูุฌู ูุน ุฃููุงุช ูููู ูููุงุฑู ุ ููุฐุง ู ู ุง ูู ูุชุนุจุฏ ุงููู ุจู ุฃุญุฏุง ู ู ุฎููู ููุง ุฌุนูู ูู ูุณุน ุนุจุฏ ู ู ุนุจุงุฏู . ููุฏ ูุงู ุงูู ุตุทูู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ูุญุชุฌุจ ูู ุจุนุถ ุฃููุงุชู ููุฏ ุซุจุช ูู ุงูุตุญูุญ ู ู ุญุฏูุซ ุฃุจู ู ูุณู ุฃูู ูุงู ุจูุงุจุง ูููุจู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ูู ุง ุฌูุณ ุนูู ูู ุงูุจุฆุฑ ูู ุงููุตุฉ ุงูู ุดููุฑุฉ ุ ูุฅุฐุง ุฌุนู ูููุณู ุจูุงุจุง ูู ุฐูู ุงูู ูุงู ููู ู ููุฑุฏ ุนู ุฃููู ุฎุงุฑุฌ ุนู ุจูุชู ุ ูุจุงูุฃููู ุงุชุฎุงุฐู ูู ู ุซู ุงูุจูุช ูุจูู ุงูุฃูู ููุฏ ุซุจุช ุฃูุถุง ูู ุงูุตุญูุญ ูู ูุตุฉ ุญููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ุฃู ูุง ูุฏุฎู ุนูู ูุณุงุฆู ุดูุฑุง ุฃู ุนู ุฑ ุงุณุชุฃุฐู ูู ุงูุฃุณูุฏ ูู ุง ูุงู ูู : ูุง ุฑุจุงุญ ุงุณุชุฃุฐู ูู ุ ูุฐูู ุฏููู ุนูู ุฃูู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ูุงู ูุชุฎุฐ ูููุณู ุจูุงุจุง ุ ููููุง ุฐูู ูุงุณุชุฃุฐู ุนู ุฑ ูููุณู ููู ูุญุชุฌ ุฅูู ูููู : ุงุณุชุฃุฐู ูู . ููุฏ ูุฑุฏ ู ุง ูุฎุงูู ูุฐุง ูู ุงูุธุงูุฑ ุ ููู ู ุง ุซุจุช ูู ุงูุตุญูุญ ูู ูุตุฉ ุงูู ุฑุฃุฉ ุงูุชู ูุฌุฏูุง ุชุจูู ุนูุฏ ูุจุฑ ูุฌุงุกุช ุฅูู ุจุงุจู ููู ุชุฌุฏ ุนููู ุจูุงุจุง . ูุงูุฌู ุน ู ู ูู . ุฃู ุง ุฃููุง ููุฃู ุงููุณุงุก ูุง ูุญุฌุจู ุนู ุงูุฏุฎูู ูู ุงูุบุงูุจ ูุฃู ุงูุฃู ุฑ ุงูุฃูู ู ู ุงุชุฎุงุฐ ุงูุญุงุฌุจ ูู ู ูุน ุฏุฎูู ู ู ูุฎุดู ุงูุฅูุณุงู ู ู ุงุทูุงุนู ุนูู ู ุง ูุง ูุญู ุงูุงุทูุงุน ุนููู ูุฃู ุง ุซุงููุง ููุฃู ุงูููู ููุญุงุฌุจ ูู ุจุนุถ ุงูุฃููุงุช ูุง ูุณุชูุฒู ุงูููู ู ุทููุง ุ ูุบุงูุฉ ุฐูู ุฃูู ูู ููู ูู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ุญุงุฌุจ ุฑุงุชุจ . ูุงู ุงุจู ุจุทุงู : ุงูุฌู ุน ุจูููู ุง ุฃูู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ุฅุฐุง ูู ููู ูู ุดุบู ู ู ุฃููู ููุง ุงููุฑุงุฏ ุจุดูุก ู ู ุฃู ุฑู ุฑูุน ุญุฌุงุจู ุจููู ูุจูู ุงููุงุณ ููุจุฑุฒ ูุทุงูุจ ุงูุญุงุฌุฉ ูุจู ุซูู ูุงู ุงููุฑู ุงูู . [ ุต: 311 ] ููุฏ ุซุจุช ูู ูุตุฉ ุนู ุฑ ูู ู ูุงุฒุนุฉ ุฃู ูุฑ ุงูู ุคู ููู ุนูู ูุงูุนุจุงุณ ูู ูุฏู ุฃูู ูุงู ูู ุญุงุฌุจ ููุงู ูู ูุฑูุง . ูุงู ุงุจู ุงูุชูู ู ุชุนูุจุง ู ุง ูููู ุนู ุงูุฏุงูุฏู ูู ููุงู ู ุงูู ุชูุฏู : ุฅู ูุงู ู ุฑุงุฏู ุงูุจุทุงุฆู ุงูุชู ูููุง ุงูุฅุฎุจุงุฑ ุจู ุง ุฌุฑู ูุตุญูุญ ุ ูุนูู ุฃูู ุญุงุฏุซ ุ ูุฅู ูุงู ู ุฑุงุฏู ุงูุจุทุงุฆู ุงูุชู ููุชุจ ูููุง ููุณุจู ููุจุฏุฃ ุจุงููุธุฑ ูู ุฎุตูู ุฉ ู ู ุณุจู ููู ู ู ุงูุนุฏู ูู ุงูุญูู ุง ูู ููุช : ูู ู ุงูุนุฏู ูุงูุชุซุจุช ูู ุงูุญูู ุฃู ูุง ูุฏุฎู ุงูุญุงูู ุฌู ูุน ู ู ูุงู ุจุจุงุจู ู ู ุงูู ุชุฎุงุตู ูู ุฅูู ู ุฌูุณ ุญูู ู ุฏูุนุฉ ูุงุญุฏุฉ ุฅุฐุง ูุงููุง ุฌู ุนุง ูุซูุฑุง ุ ููุง ุณูู ุง ุฅุฐุง ูุงููุง ู ุซู ุฃูู ูุฐู ุงูุฏูุงุฑ ุงููู ููุฉ ุ ูุฅููู ุฅุฐุง ูุตููุง ุฅูู ู ุฌูุณ ุงููุงุถู ุตุฑุฎูุง ุฌู ูุนุง ููุชุดูุด ููู ู ููุชุบูุฑ ุฐููู ูููู ุชุฏุจุฑู ูุชุซุจุชู ุ ุจู ูุฌุนู ุจุจุงุจู ู ู ูุฑูู ุงููุงุตููู ู ู ุงูุฎุตูู ุงูุฃูู ูุงูุฃูู ุ ุซู ูุฏุนููู ุฅูู ู ุฌูุณ ุญูู ู ูู ุฎุตู ูู ุนูู ุญุฏุฉ ุ ูุงูุชุฎุตูุต ูุนู ูู ุงูู ูุน ุจู ุซู ู ุง ุฐูุฑูุงู ู ุนููู ู ู ูููุงุช ุงูุดุฑูุนุฉ ูุฌุฒุฆูุงุชูุง ู ุซู ุญุฏูุซ ููู ุงูุญุงูู ุนู ุงููุถุงุก ุญุงู ุงูุบุถุจ ูุงูุชุฃุฐู ุจุฃู ุฑ ู ู ุงูุฃู ูุฑ ูู ุง ุณูุฃุชู ุ ููุฐูู ุฃู ุฑู ุจุงูุชุซุจุช ูุงูุงุณุชู ุงุน ูุญุฌุฉ ูู ูุงุญุฏ ู ู ุงูุฎุตู ูู ุ ููุฐูู ุฃู ุฑู ุจุงุฌุชูุงุฏ ุงูุฑุฃู ูู ุงูุฎุตูู ุฉ ุงูุชู ุชุนุฑุถ ูุงู ุจุนุถ ุฃูู ุงูุนูู : ูุธููุฉ ุงูุจูุงุจ ุฃู ุงูุญุงุฌุจ ุฃู ูุทุงูุน ุงูุญุงูู ุจุญุงู ู ู ุญุถุฑ ููุง ุณูู ุง ู ู ุงูุฃุนูุงู ูุงุญุชู ุงู ุฃู ูุฌูุก ู ุฎุงุตู ุง ุ ูุงูุญุงูู ูุธู ุฃูู ุฌุงุก ุฒุงุฆุฑุง ููุนุทูู ุญูู ู ู ุงูุฅูุฑุงู ุงูุฐู ูุง ูุฌูุฒ ูู ู ูุฌูุก ู ุฎุงุตู ุง ุงูุชูู . ููุง ุดู ูู ุฃูู ููุฑู ุฏูุงู ุงูุงุญุชุฌุงุจ ุฅู ูู ููู ู ุญุฑู ุง ูู ุง ูู ุญุฏูุซ ุงูุจุงุจ . ูุงู ูู ุงููุชุญ : ูุงุชูู ุงูุนูู ุงุก ุนูู ุฃูู ูุณุชุญุจ ุชูุฏูู ุงูุฃุณุจู ูุงูุฃุณุจู ูุงูู ุณุงูุฑ ุนูู ุงูู ููู ููุง ุณูู ุง ุฅู ุฎุดู ููุงุช ุงูุฑููุฉ ุ ูุฃู ู ู ุงุชุฎุฐ ุจูุงุจุง ุฃู ุญุงุฌุจุง ุฃู ูุชุฎุฐู ุฃู ููุง ุซูุฉ ุนูููุง ุนุงุฑูุง ุญุณู ุงูุฃุฎูุงู ุนุงุฑูุง ุจู ูุงุฏูุฑ ุงููุงุณ ุงูุชูู . . |
Komentar
Posting Komentar